Tokoh masyarakat pelopor dalam meramaikan masjid

id Syahiran

Tokoh masyarakat pelopor dalam meramaikan masjid

Bupati Pasaman Barat, Syahiran memberikan secara simbolis bantuan kepada 660 orang guru TPS/MDA dan garin masjid se-Pasaman Barat. (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Bupati Pasaman Barat, Syahiran mengajak tokoh masyarakat menjadi pelopor untuk meramaikan masjid di daerahnya masing-masing.

"Mari ajak anak dan kemenakan kita untuk meramaikan masjid. Tentunya tokoh masyarakat mulai dari ninik mamak, alim ulama, cardik pandai harus menjadi contoh bagi masyarakat," katanya saat peletakan batu pertama pembangunan masjid Nur Amal Air Meruap Kinali, Kamis.

Ia menyebutkan sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah yang ingin mewujudkan masyarakat yang beriman, perlu diwujudkan dengan sinergitas antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Terutama para tokoh masyarakat yang menjadi komponen penting dalam struktur sosial.

"Saya minta kepada tokoh masyarakat, jadilah sponsor dalam memakmurkan masjid, ramaikan masjid. Banyak masjid yang berdiri megah di Pasaman Barat, tetapi jamaahnya cuma sedikit. Kadang-kadang hanya mencapai tiga orang," ujarnya.

Menurutnya, dekradasi moral yang terjadi dikalangan generasi remaja merupakan imbas dari minimnya pembelajaran dan pemahaman agama yang diberikan kepada anak-anak. Seperti bahaya narkoba yang sudah sangat mengancam di Pasaman Barat.

"Anak-anak kita sudah banyak yang terlibat narkoba. Pasaman Barat sudah jadi pasar Narkoba. Saya minta kita juga bersinergi memerangi hal ini. Baik itu dari pemerintah daerah, jajaran kepolisian, tokoh masyarakat dan semua elemen. Mari kita bekerja sama menyelamatkan generasi kita," ujarnya.

Ia menyebutkan masjid bukan hanya untuk tempat pelaksanaan shalat berjamaah. Akan tetapi, masjid juga harus menjadi pusat pembelajaran Alquran bagi anak-anak. Sebagai tempat mendalami ilmu agama yang harus tertanam dalam diri setiap generasi Pasaman Barat.

"Mari kita sama-sama bergerak. Bekali anak-anak dan cucu kemenakan kita dengan ilmu agama. Hanya itu yang bisa dijadikan modal bagi mereka dalam menghadapi tantangan masa depan," katanya.

Disamping itu, pengelolaan dana pebangunan masjid yang dilakukan oleh panitia, haruslah bersifat transparan. Sehingga, setiap penggunaan dana yang dilakukan tidak mengundang kecurigaan bagi masyarakat.

"Saya minta panitia transparan mengenai dana pembangunan. Sampaikan seluruhnya secara jelas kepada masarakat. Agar tidak menimbulkan fitnah. Bekerja saja dengan ikhlas," tambahnya.

Sementara, ketua pembangunan Masjid Nur Amal, Jasmir Sikumbang menyampaikan bahwa dalam perencanaannya tempat ibadah itu akan dibangun dengan dana kurang lebih Rp4 miliar. Akan tetapi hingga saat ini, dana yang terkumpul masih berkisar Rp500 juta hasil dari sumbangan masyarakat setempat.

"Kita masih butuh banyak dana tambahan lagi. Kami berharap bantuan dari pemerintah daerah untuk membantu dalam pemenuhan dana pembangunan tersebut. Kami mohon dukungan Bupayi Pasaman Barat demi terwujudnya pembanguna masjid yang megah yang dicita-citakan anak nagari di sini," harapnya. (*)