Produk olahan hasil kebun warga Agam tembus pasar modern

id produk irt Agam

Produk olahan hasil kebun warga Agam tembus pasar modern

Produk olahan industri rumah tangan warga Matur, Agam. (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Hasil produk industri rumah tangga warga Parit Panjang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, berupa olahan hasil kebun mampu menembus pasar modern di sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

Pemilik industri rumah tangga, Topik (55) di Lubukbasung, Kamis, mengatakan, produk itu berupa stik ubi ungu, stik bayam dan kacang goreng ini dipasarkan dipusat oleh-oleh di Kota Padang, Bukittinggi dan daerah lain.

"Kita juga memasarkan produk ini di pusat oleh-oleh Cristine Hakim, Minang Mart, Trans Mart dan lainnya," katanya.

Ia mengaku produk hasilnya olahannya banyak diminati sehingga setiap di kirim ke pusat penjualan oleh-oleh itu, habis terjual.

Untuk harga stik ubi ungu, tambahnya, dijual dengan harga Rp10 ribu per bungkus dengan berat 200 gram, stik bayam Rp10 ribu per bungkus dengan berat 200 gram dan kacang goreng Rp15 ribu per bungkus dengan berat 200 gram.

Setiap bulan mampu memproduksi stik ubi ungu sekitar 70 kilogram, stik bayam 50 kilogram dan kacang goreng 30 kilogram.

"Produk yang dihasilkan itu non kolesterol, berasal dari bahan baku organisasi dan tahan tiga bulan," katanya.

Ke depan, tambahnya, pihaknya berharap bantuan peralatan untuk mengolah dan alat memasak yang besar dari pemerintah setempat, sehingga pihaknya bisa memproduksi dengan jumlah banyak.

Ini mengingat bahwa permintaan cukup banyak, sehingga pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.

Sementara bahan baku tersedia di daerah itu.

"Bantuan ini sangat kami butuhkan agar bisa memproduksi sekitar ratusan kilometer setiap bulannya," katanya.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Agam, Aryati, berharap pemilik industri rumah tangga untuk mengajukan permohonan ke dinas tersebut.

Selain itu, mengajukan permohonan ke wali nagari, karena nagari memiliki dana desa cukup besar setiap tahun.

"Dana desa ini bisa digunakan untuk membantu pengembangan usaha milik warga," katanya. (*)