Pengembangan komponen pesawat R-80 libatkan dua perusahaan asal Italia

id Ilham habibie

Pengembangan komponen pesawat R-80 libatkan dua perusahaan asal Italia

Ing Ilham Akbar Habibie

Melalui MoU akan diperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan pesawat R80 sehingga dapat menekan biaya dan risiko dalam proses pengembangan sertifkasi nantinya
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pengembangan komponen Aerostruktur Utama untuk pesawat turboprop buatan Indonesia R-80 oleh perusahaan dalam negeri PT Regio Aviasi Industri (RAI) dengan melibatkan dua perusahaan asal Italia, Leonardo Aerostructures Division dan LAER.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU )antara RAI, Leonardo Aerostructures Division, dan LAER di Perpustakaan Habibie & Ainun di Jakarta, Kamis, Komisaris PT RAI Ilham Habibie mengatakan perusahaannya tertarik dengan teknologi dan proses dari kedua perusahaan Italia itu.

Melalui MoU akan diperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan pesawat R80 sehingga dapat menekan biaya dan risiko dalam proses pengembangan sertifkasi nantinya.

"Kami telah menyepakati kerja sama untuk mengkaji kemungkinan dengan pembuatan bagian badan dan buntut pesawat. Mereka buat dan kembangkan," kata Ilham.

Meski belum bisa menyebutkan nilai investasi dari kerja sama tersebut, Ilham mengatakan proyek pengembangan pesawat turboprop R80 rancangan Presiden Ketiga RI BJ Habibie ini membutuhkan total dana sebesar 1,6 miliar dolar AS.

Ilham menjelaskan dari keseluruhan bagian pesawat, hanya bagian sayap, bagian luar sayap dan kokpit pesawat yang belum mendapatkan dukungan kemitraan dari investor.

"Yang belum ada mitranya itu bagian sayap dan kokpit serta sistem-sistem seperti engine, kaki pesawat atau 'landing geer'," ujar Ilham.

RAI saat ini mengembangkan Program Pesawat R80 untuk pasar dalam negeri International. Perusahaan sudah menyelesaikan Fase pertama, yaitu Preliminary Design & Feasibility pada 2016 dan sudah mendapatkan order sebanyak 155 pesawat.

Pemesanan pesawat berpenumpang 80 orang tersebut terdiri dari NAM Air sebanyak 100 unit; Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 unit dan Aviastar 10 unit. Harga per unit pesawat sebesar 25 juta dolar AS.

Saat ini RAI tengah mengerjakan fase kedua, yaitu Full Scale Development yang direncanakan selesai 2025, di mana 2022 akan dilakukan terbang perdana. Kemudian pada fase ketiga, yaitu Serial Production akan dimulai tahun 2025, di mana RAI akan mulai menyerahkan pesawat untuk pelanggan.

Sebagai informasi Leonardo Aerostructures Division yang merupakan bagian dari perusahaan besar di Italia, adalah "world leader" di bidang Pengembangan dan Pembuatan Komponen Aerostruktur Utama untuk pesawat sipil, yang diakui kehandalannya dalam hal desain dan pembuatan body pesawat yang canggih.

Sementara itu, LAER adalah perusahaan Italia yang merupakan spesialis dalam bidang desain dan pembuatan komponen Aerostruktur kompleks yang sudah diakui keandalannya. LAER ikut serta dalam banyak program pembuatan pesawat di dunia, yang juga merupakan mitra dari Leonardo dan pembuat pesawat dunia lainnya.

PT Regio Aviasi Industri berkolaborasi dengan dua perusahaan asal Italia, Leonardo Aerostructures Division dan LAER untuk ikut dalam pengembangan dan pembuatan komponen Aerostruktur Utama Pesawat Turboprop R-80.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman antara RAI, Leonardo Aerostructures Division, dan LAER di Perpustakaan Habibie & Ainun di Jakarta, Kamis, Komisaris PT RAI Ilham Habibie mengatakan perusahaan tertarik dengan teknologi dan proses dari kedua perusahaan Italia untuk mengambil pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan pesawat R80 sehingga dapat menekan biaya dan risiko dalam proses pengembangan sertifkasi nantinya.

"Kami telah menyepakati kerja sama untuk mengkaji kemungkinan dengan pembuatan bagian badan dan buntut pesawat. Mereka buat dan kembangkan," kata Ilham.

Meski belum bisa menyebutkan nilai investasi dari kerja sama tersebut, Ilham mengatakan proyek pengembangan pesawat turboprop R80 rancangan Presiden Ketiga RI BJ Habibie ini membutuhkan total dana sebesar 1,6 miliar dolar AS.

Ilham menjelaskan dari keseluruhan bagian pesawat, hanya bagian sayap, bagian luar sayap dan kokpit pesawat yang belum mendapatkan dukungan kemitraan dari investor.

"Yang belum ada mitranya itu bagian sayap dan kokpit serta sistem-sistem seperti engine, kaki pesawat atau 'landing geer'," ujar Ilham.

RAI saat ini mengembangkan Program Pesawat R80 untuk pasar dalam negeri International. Perusahaan sudah menyelesaikan Fase pertama, yaitu Preliminary Design & Feasibility pada 2016 dan sudah mendapatkan order sebanyak 155 pesawat.

Pemesanan pesawat berpenumpang 80 orang tersebut terdiri dari NAM Air sebanyak 100 unit; Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 unit dan Aviastar 10 unit. Harga per unit pesawat sebesar 25 juta dolar AS.

Saat ini RAI tengah mengerjakan fase kedua, yaitu Full Scale Development yang direncanakan selesai 2025, di mana 2022 akan dilakukan terbang perdana. Kemudian pada fase ketiga, yaitu Serial Production akan dimulai tahun 2025, di mana RAI akan mulai menyerahkan pesawat untuk pelanggan.

Sebagai informasi Leonardo Aerostructures Division yang merupakan bagian dari perusahaan besar di Italia, adalah "world leader" di bidang Pengembangan dan Pembuatan Komponen Aerostruktur Utama untuk pesawat sipil, yang diakui kehandalannya dalam hal desain dan pembuatan body pesawat yang canggih.

Sementara itu, LAER adalah perusahaan Italia yang merupakan spesialis dalam bidang desain dan pembuatan komponen Aerostruktur kompleks yang sudah diakui keandalannya. LAER ikut serta dalam banyak program pembuatan pesawat di dunia, yang juga merupakan mitra dari Leonardo dan pembuat pesawat dunia lainnya.(*)