Ini harapan bupati terhadap duta genre Solok Selatan 2018

id Duta Genre

Ini harapan bupati terhadap duta genre Solok Selatan 2018

Bupati Solok Selatan (dua kiri) didampingi Ketua PKK Suryati Muzni dan perwakilan BKKBN Sumbar Syahrudin foto bersama dengan pemenang duta Genre kabupaten itu usai pemasangan selempang dan pemberian piala, di Padang Aro, Rabu malam. (Antara Sumbar/Erik Ifansyah Akbar)

Duta Genre harus bisa menjadi sosok panutan dan percontohan bagi remaja karena mereka merupakan generasi muda yang dapat memahami dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilakunya ke arah yang positif
Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Muzni Zakaria meminta duta Generasi Berencana (Genre) bisa menjadi panutan bagi remaja dalam pengembangan diri, serta mempunyai karakter dan integritas.

"Duta Genre harus bisa menjadi sosok panutan dan percontohan bagi remaja karena mereka merupakan generasi muda yang dapat memahami dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilakunya ke arah yang positif," katanya saat pengumuman pemenang duta genre Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, di Padang Aro, Rabu malam (21/2).

Ia berpesan kepada duta genre agar dapat menyosialisasikan kepada remaja, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya untuk menghindari hal-hal buruk dan menyampaikan apa saja yang sudah didapat selama karantina.

Program genre mengedepankan pembentukan karakter bangsa di kalangan generasi muda.

Program genre merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi prilaku menyimpang guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan.

Di kalangan remaja saat ini, sudah banyak terjadi kemerosotan moral di segala bidang kehidupan, mulai dari minuman keras, pergaulan bebas, remaja putus sekolah, pernikahan dini, seks pranikah, LGBT dan napza.

"Peran duta genre sangat diharapkan untuk menghindari remaja dari berbagai perbuatan menyimpang tersebut," ujarnya.

Apabila generasi muda seperti yang diharapkan, tentu saja ke depannya mampu memimpin bangsa ini menjadi lebih besar dan bermartabat.

Perwakilan BKKBN Sumbar Syahrudin mengingatkan remaja untuk tidak menikah dalam usia yang masih tergolong anak.

Menurut dia, usia yang paling pas untuk menikah adalah 25 tahun bagi pria dan 21 tahun untuk wanita.

"Usia ini dinilai paling pas untuk membangun rumah tangga sehingga bisa merencanakan semua hal dengan matang," ujarnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas PZKB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lora Ayahanda Putri mengatakan pemilihan duta genre merupakan suatu ajang prestasi bagi generasi berencana dan promosi dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara berencana, berkarir dan bekerja secara terencana dan menikah dalam penuh perencanaan.

"Tujuannya supaya generasi yang berencana menjadi cerdas dan kreatif, aktif dan bisa berintegrasi sosial," katanya. (*)