Solok Selatan kaya akan energi terbarukan

id Energi terbarukan

Solok Selatan kaya akan energi terbarukan

(ANTARA FOTO)

Energi panas bumi sekarang sedang dikelola oleh salah satu perusahaan swasta sedangkan potensi hidro power secara komersial telah dikembangkan oleh dua investor memanfaatkan aliran Sungai Batang Sangir dan 26 unit PLTMH dikelola oleh komunitas masyar
Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Wakil Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat Abdul Rahman mengatakan energi terbarukan merupakan salah satu kekayaan alam daerah itu karena memiliki panas bumi dan potensi hidro power yang melimpah.

"Energi panas bumi sekarang sedang dikelola oleh salah satu perusahaan swasta sedangkan potensi hidro power secara komersial telah dikembangkan oleh dua investor memanfaatkan aliran Sungai Batang Sangir dan 26 unit PLTMH dikelola oleh komunitas masyarakat memanfatkan beberapa aliran sungai," kata dia, di Padang Aro, Senin.

Solok Selatan ke depan menjadi kabupaten mandiri energi. Kemandirian energi di tingkat desa telah dimulai di Korong Wonorejo yang sejak 2005 telah memanfatkan PLTMH dan bahu membahu merawat dan mempertahankan secara swadaya.

Dengan masuknya program Millenium Challenge Account - Indonesia (MCAI), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) direvitalisasi dan kapasitasnya ditingkatkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan warga.

Baca juga: Sumbar miliki potensi energi terbarukan, pengembangannya butuh sinergitas

Menurut dia, pengalaman 10 tahun mengelola PLTMH secara bersama tentu memiliki praktik cerdas dan pengalaman teknis dan non teknis dalam pengelolaan Berbasis Masyarakat.

"Pengalaman dan edukasi ini perlu dibagi kepada pengelola-pengelola PLTMH di Kabupaten Solok Selatan sehingga semakin banyak PLTMH yang beroperasi dan lestari," ujarnya.

Selain membangun PLTMH dan rumah pengetahuan, di Wonorejo juga dibangun jembatan gantung untuk memudahkan akses pengelola PLTMH dari perkampungan ke rumah turbin.

Disisi lain, Korong Wonorejo juga memiliki potensi wisata air terjun. Ada beberapa air terjun yang layak dikembangkan dan di integrasikan dengan objek lainnya dikawasan ini.

"Secara bertahap, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk peningkatan jalan di Korong Waonorejo sehingga mempermudah akses menuju destinasi wisata," ujarnya.

Baca juga: Komisi VII DPR dukung Sumbar jadi lumbung energi hijau

Dia berharap infrastruktur yang dibangun membawa manfaat yang besar, tidak saja hari ini tapi untuk sepuluh tahun nanti.

Keberlanjutan program ini katanya, menjadi tanggungjawab bersama baik Kepala OPD stake holder melalui sentuhan program kegiatannnya dan mansyarakat merawat serta menjaga asset.

Pemkab setempat menyadari untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat semata dilaksanakan oleh pemerintah karena butuh kontribusi dan partisipasi baik pemikiran, ide kratif dari seluruh elemen bangsa.

Konsorsium Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi (IIEE) Ami Ardianto mengatakan, pihaknya memfasilitasi pembangunan fisik PLTMH Wonorejo berkapasitas 30 kw dan 60 kw guna menyediakan listrik bagi 178 KK yang berisikan 600 penduduk serta membangun dua, dua masjid dan satu ekolah.

"Kami juga menfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat berupa pengolahan kopi," katanya.

Masyarakat setempat diberikan pelatihan budidaya kopi dan pengolahan pascapanen serta pelatihan pencatatan dan manajemen keuangan.

Selain itu juga pelatihan daya dukung alam sekitar PLTMH dan Pelatihan public speaking untuk publikasikan program di Wonorejo.