Joyce didesak mundur

id Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce

Joyce didesak mundur

Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce (ANTARA FOTO/HO/Hidayat)

Syndey, (Antaranews Sumbar) - Dua pertiga pemilih Australia menginginkan Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce mengundurkan diri menyusul perselingkuhannya dengan mantan sekretaris persnya, menurut jajak pendapat Senin. Desakan itu menambah tekanan pemerintah yang telah mengalami perpecahan akibat skandal tersebut.

Joyce, yang berkampanye tentang "nilai keluarga" dan telah menikah selama 24 tahun, menolak untuk mengundurkan diri saat dia mengumumkan kepada publik bahwa dia memiliki anak hasil hubungan dengan mantan stafnya.

Menurut surat kabar Newspapers di Australia sekitar 65 persen pemilih menginginkan Joyce mundur sebagai pemimpin Partai Nasional berbasis pedesaan, mitra junior di pemerintahan yang dipimpin oleh Partai Liberal.

Koalisi Liberal-Nasional telah berdiri sejak 1923, dengan pemimpin dari Partai Nasional yang biasanya menunjuk wakil perdana menterinya.

Skandal tersebut telah merusak peluang pemilihan kembali pemerintah, menurut Newspoll.

Pemerintah, yang hanya memiliki satu kursi mayoritas, sekarang mengincar Partai Buruh oposisi utama dengan selisih 53-47 persen pada dua basis partai tersebut. Pemerintah harus mengadakan pemilihan pada Mei 2019.

Dengan tekanan publik yang meningkat, Joyce berusaha mengubah gelombang opini publik, memberikan sebuah wawancara langka pada Senin dengan surat kabar Sydney Morning Herald, di mana dia menyalahkan publik atas perceraiannya.

Joyce telah memulai cuti selama seminggu yang sangat tidak biasanya atas desakan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, yang minggu ini akan melakukan perjalanan ke Washington. Biasanya Joyce akan menjadi pengganti sementara perdana menteri, namum Menteri Keuangan Mathias Cormann kini yang akan bertindak sebagai pemimpin negara.

Sama halnya dengan pemilih yang terpecah, skandal tersebut telah memecah-belah pemerintahan konservatif yang berkuasa, dengan Joyce yang pada minggu lalu secara terbuka mengkritik Turnbull karena "menyebabkan kerugian lebih lanjut" melalui pernyataan tentang perselingkuhannya.

Skandal tersebut telah mendorong Turnbull untuk melarang hubungan seksual antara menteri dan staf mereka.

Turnbull dan Joyce telah mengadakan pembicaraan mendesak pada Sabtu. "Kami tidak lagi membicarakan tekanan yang ada," ujar Turnbull kepada stasiun radio di Melbourne, Senin.

Meski begitu, Turnbull mengatakan tidak ada jaminan bahwa Joyce akan terus menjabat sebagai wakil perdana menteri karena keputusan kepemimpinan ada di tangan anggota parlemen Partai Nasional.

Pada Minggu, media Australia melaporkan bahwa tokoh-tokoh Partai Nasional secara terang-terangan meminta dukungan konstituen dengan maksud untuk menyingkirkan Joyce dari pimpinan partai. (*)