Kebakaran di Siak ikut hanguskan bangunan cagar budaya

id Kebakaran

Kebakaran di Siak ikut hanguskan bangunan cagar budaya

Ilustrasi kebakaran (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Siak, (Antaranews Sumbar) - Kebakaran hebat menghanguskan kawasan pecinan di Kelurahan Kampung Dalam, Kabupaten Siak, Riau pukul 02.30 WIB Sabtu dini hari, ikut membakar bangunan cagar budaya bekas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Siak.

Bangunan yang terbuat dari kayu itu di cat warna putih dan berada satu deretan dengan pertokoan masyarakat Tionghoa Siak atau perkampungan cina tersebut sudah ada jauh sebelum Kabupaten Siak mekar dari Bengkalis.

Meskipun sudah tidak lagi difungsikan untuk sekolah, tetapi bekas SMP itu sudah terdaftar dalam bangunan cagar budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) wilayah kerja Sumbar-Riau.

"Memang ada bangunan cagar budaya yang ikut terbakar, yaitu bekas SMP yang dibangun masa kesultanan Siak," kata Asisten II Sekdakab Siak, Hendrisan saat dikonfirmasi Antara dari Pekanbaru, Sabtu.

Dia katakan, usia bangunan tersebut sudah lebih dari 50 tahun. Bahkan, begitu banyak pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Siak yang menempuh pendidikan di sekolah tua tersebut. Seperti Tengku Said Hamzah yang menjabat swbagai Sekdakab Siak, Arif Fadillah (Kepala Dinas Perhubungan), Kadri Yafis (Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Lukman (Kadis Pendidikan), dan lainnya.

"Untuk dibangunnya kembali semuanya (perkampungan cina dan cagar budaya) itu adalah langkah-langkah selanjutnya. Yang jelas saat ini kita menangani korban terlebih dahulu," kata Hendrisan lagi.

Bangunan bekas SMP itu dibangun sekitar 1958 untuk sarana pendidikan bagi masyarakat sekitar. Namanya SMP Penabur, sebuah sekolah yang didirikan masyarakat pada awalnya.

Pada 1967, sekolah itu diambil alih oleh pemerintah. Sehingga menjadi gedung pertama SMP Negeri 1 Kecamatan Siak, satu-satunya SMP Negeri di wilayah Siak yang meliputi daerah Siak Sri Indrapura, Mempura, Koto Gasib, Dayun, Lubuk Dalam dan Tualang. Yang berada dalam naungan Kabupaten Bengkalis.

Aktifitas pendidikan di gedung itu berlangsung sejak 1967 -1980. Pada 1980 pemerintah membangun gedung baru yang lebih representatif di jalan Suak Lanjut.

Puluhan bangunan di kawasan objek wisata perkampungan cina atau pecinan di Kelurahan Kampung Dalam, Kabupaten Siak, Riau terbakar pada Sabtu dini hari.

Berdasarkan keterangan warga, kobaran api pertama kali berasal dari dalam ruko jual alat pertanian, diduga akibat arus pendek.

Lantaran seluruh bangunan yang ada di kawasan itu berkonstruksi semi permanen, berdinding kayu yang sudah berumur ratusan tahun, "si jago merah" tidak butuh lama untuk melahap dua blok rumah toko (Ruko) yang berada disebelah Jalan menuju Klenteng Hock Siu Kiong.

Lalapan api baru bisa dipadamkan pagi ini pukul 06.30 WIB. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Kawasan pecinan di Kabupaten Siak sendiri sudah menjadi kawasan wisata karena letaknya yang tidak jauh dari Istana Siak dan Klenteng Hock Siu Kiong yang jaraknya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Seluruh ruko berjejer rapi di kiri-kanan sepanjang jalan Sultan Syarif Kasim, dengan warna seragam bewarna merah.

Di sana juga pusat masyarakat Tionghoa Kabupaten Siak merayakan Imlek setiap tahunnya. Lampion pada Imlek tahun ini lebih semarak dari sebelumnya. Seluruh ruko yang ada di Chinatown dipasangkan lampion sampai ke klenteng. (*)