Banyak tamu puncak HPN harus jalan kaki hingga satu kilometer

id HPN 2018,Puncak HPN,HPN Sumbar

Banyak tamu puncak HPN harus jalan kaki hingga satu kilometer

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua PWI Pusat Margiono (kiri), Ketua Dewan Pers Yoseph Adhi Prasetyo (kedua kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kedua kanan), dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (kanan) memukul gendang tradisional sebagai tanda peresmian puncak Hari Pers Nasional 2018 di Padang, Sumatra Barat, Jumat (9/2). Dalam sambutannya, presiden mengatakan pers semakin diperlukan di tengah kemajuan teknologi digital dan banyaknya potensi informasi yang keliru di masyarakat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/kye/18)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Ribuan wartawan, pejabat, pengusaha dan masyarakat memadati kawasan Danau Cimpago, Padang, Jumat, yang menjadi lokasi kegiatan puncak Hari Pers Nasional 2018.

Tamu undangan dan masyarakat sudah mulai memadati lokasi acara sejak pukul 08.00 WIB atau dua jam sebelum waktu acara puncak HPN yang dihadiri Presiden Joko Widodo.

Akibat banyaknya yang hadir, tamu terpaksa jalan lebih dari satu kilometer untuk bisa mencapai panggung acara yang dibuat di dalam tenda besar bewarna merah putih di tepi Danau Cimpago, Padang itu.

Baca juga: Ribuan peserta HPN menikmati makan bajamba

Pengawasan tidak terlihat terlalu ketat sehingga bagi yang tidak memiliki undangan resmi bisa menyaksikan acara itu dengan nyaman dari lokasi di sekitar pantai.

Pengunjung semakin merasa nyaman karena beberapa warung kopi yang memang berlokasi di kawasan itu diperbolehkan berjualan.

"Lumayanlah ada warung dan kursi di dekat panggung sehingga meski tidak bisa masuk ke lokasi utama, masih bisa menyaksilan dan mendegar pidato Presdien," ujar salah seorang pengurus PWI Bali yang tidak mengantongi kartu undangan.

Baca juga: Momen HPN, Sumbar buka kran berinvestasi pada pemodal

Kegiatan HPN di Padang sejak 5 Februari 2018 sudah menggelar berbagai kegiatan seperti seminar, pameran dan Kamis (8/2) malam melakukan makan mersama atau "Makan Bajamba". (*)