Komisi Informasi: masyarakat selektif serap informasi

id Komisi Informasi,HPN

Komisi Informasi: masyarakat selektif serap informasi

Komisioner Komisi Informasi Cecep Suryadi (dua dari kanan), Ketua LBH Pers Sumbar Ronny Saputra (kiri) dalam sebuah dialog di Aula RRI Padang dalam rangkaian Hari Pers Nasional di Padang, Kamis (8/2). (ANTARA SUMBAR/Mario S Nasution)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Komisi Informasi RI meminta masyarakat agar lebih selektif dalam menyerap informasi yang berkembang terutama di media sosial. Selain itu, perlunya peningkatan literasi media dan literasi digital oleh masyarakat Indonesia.

"Kemajuan teknologi yang pesat membuat arus informasi datang secara bergelondongan dan masyarakat harus menyikapi hal ini secara serius," kata Komisioner Bidang Kelembagaan Komisi Informasi RI Cecep Suryadi saat dialog dalam rangka Hari Pers Nasional di Padang, Kamis.

Menurut dia persoalan yang terjadi saat ini adalah perlunya peningkatan literasi media dan literasi digital oleh masyarakat Indonesia. Dalam sebuah survei mengatakan dalam setahun rata-rata masyarakat Indonesia membaca buku hanya dua lembar.

Hal ini berdampak pada tingkah dalam mengelola informasi yang didapat dari media sosial, mereka selalu terpengaruh dengan judul tanpa membaca informasi secara keseluruhan kemudian membagi kepada rekan mereka melalui media sosial.

"Apabila informasi yang mereka terima adalah hoaks maka informasi itu langsung menyebar secara luas," kata dia.

Oleh karena itu Komisi Informasi terus bekerja melakukan sosialisasi dalam meningkatkan daya baca masyarakat dan menumbuhkan kesadaran untuk menyaring informasi yang mereka terima sebelum membagikan kepada rekan mereka.

Sementara Ketua LBH Pers Sumbar Ronny Saputra mengatakan kelemahan yang dimiliki masyarakat adalah rendahnya daya baca mereka ketika menerima sebuah informasi.

Apabila daya baca masyarakat tinggi tentu penyebaran hoaks ini tentu akan dapat diminalkan karena setiap orang mampu melakukan verifikasi informasi sendiri.

"Tugas kita bersama adalah bagaimana membentuk masyarakat yang memiliki daya baca tinggi baik di bidang literasi media maupun literasi digital," ujarnya. (*)