Presiden Jokowi ingatkan masyarakat hati-hati agunkan sertifikat tanah ke bank

id Presiden jokowi

Presiden Jokowi ingatkan masyarakat hati-hati agunkan sertifikat tanah ke bank

Presiden Jokowi.(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Biasanya mau dipakai untuk jaminan bank atau agunan ke bank, tidak apa-apa. Tapi tolong sebelum ini dimasukkan ke bank, dihitung dahulu, dikalkulasi dulu, bisa mencicil bulanannya atau tidak
Dharmasraya, (Antaranews Sumbar) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat untuk berhati-hati kalau mengagunkan sertifikat tanah ke bank.

"Biasanya mau dipakai untuk jaminan bank atau agunan ke bank, tidak apa-apa. Tapi tolong sebelum ini dimasukkan ke bank, dihitung dahulu, dikalkulasi dulu, bisa mencicil bulanannya atau tidak," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat penyerahan sertifikat tanah di GOR Dharmasraya, Rabu.

Menurut Presiden, masyarakat diharapkan tidak menggunakan dana dari agunan untuk hal-hal yang konsumtif, seperti membeli mobil baru.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengharapkan warga dapat memanfaatkan dana dari agunan sertifikat untuk modal kerja ataupun investasi.

Jokowi menjelaskan jika dana dari agunan hanya digunakan untuk membeli kendaraan baru secara konsumtif, maka dapat memperbesar potensi kehilangan sertifikat lahan karena ditarik oleh bank.

"Kalau nanti ada untung sebulan untung Rp10 juta Alhamdulillah ditabung. Kalau sebulan lagi untung Rp10 juta ditabung, Alhamdulillah. Dapat Rp5 juta lagi tabung, baru mau beli sepeda motor atau mobil silakan, tapi dari keuntungan, bukan dari pinjaman," jelas presiden.

Selain itu, Jokowi juga berpesan agar masyarakat menjaga anugerah keberagaman suku, agama dan budaya yang ada di Indonesia.

Presiden meminta masyarakat terus menjaga persatuan NKRI dan tidak terpecah belah.

"Itulah anugerah dari Allah yang diberikan kepada kita bangsa Indonesia. Oleh sebab itu saya minta kepada kita semuanya untuk menjaga ukhuwah kita, ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah Wathoniah kita, kita juga bersama-sama," tutur presiden.

Kepala Negara meminta masyarakat tidak terpecah belah oleh perbedaan pilihan baik dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden.

"Pilihan politik silakan berbeda, tidak apa-apa. Pilihlah pemimpin yang baik, yang bapak ibu nilai baik. Pilihlah pemimpin baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi atau di tingkat nasional. Tapi setelah itu jadilah kembali kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air," tegas Jokowi.

Presiden berada di Sumatera Barat melakukan kunjungan kerja mulai 7 hingga 9 Februari 2018.