Pertunjukan kolosal Malin Kundang meriahkan HPN

id HPN 2018,Malin Kundang,Pariwisata Padang

Pertunjukan kolosal Malin Kundang meriahkan HPN

Pertunjukan Kolosal Malin Kundang "Pinyangek Siso Api" dipentaskan dalam menyemarakan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa. (ANTARA SUMBAR/Pratiwi Tamela)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pertunjukan Kolosal Malin Kundang "Pinyangek Siso Api" dipentaskan dalam menyemarakan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa.

"Pertunjukan tersebut bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai budaya dan legenda Minangkabau serta memeriahkan peringatan HPN," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian di Padang.

Ia mengatakan legenda Malin Kundang yang beredar di masyarakat selama ini adalah bercerita tentang seorang anak yang durhaka dan dikutuk oleh ibunya.

Namun, kali ini legenda Malin Kundang ditampilkan dalam bentuk pertunjukan kolosal yang memutarbalikkan cerita selama ini yang beredar.

Dalam pertunjukan kolosal tersebut diceritakan sebagai Malin Kundang yang pergi merantau dan pulang dengan kegagahan serta ilmu yang dibawanya dari rantau.

Sementara Koreografer Malin Kundang "Pinyangek Siso Api" Eri Mefri mengatakan pertunjukan kolosal tersebut merupakan hal yang ingin dipertunjukan untuk mengembalikan imej legenda Malin Kundang yang selama ini beredar di masyarakat.

Karena sebagai orang Minangkabau, kata dia yaitu sebagai keturunan matrilineal tidak mungkin durhaka kepada ibu dan dikutuk menjadi batu.

Ia menjelaskan malin berarti seseorang yang tertinggi keilmuannya dalam agama sedangkan kundang adalah seseorang yang dikundang-kundang oleh ibunya.

"Hal itu terjadi mungkin karena salah tafsir sebab tidak mungkin seorang anak durhaka kepada ibunya," katanya.

Sedangkan, ujarnya pesan yang ingin disampaikan dalam pertunjukan kolosal tersebut adalah bahwa Malin Kundang merupakan seorang anak yang luar biasa dan tidak durhaka kepada ibunya.

Pertunjukan kolosal itu menampilkan 40 penari gandang tambua dari Maninjau, 40 penari Kota Padang, Distrik Navigasi Kls II Teluk Bayur Padang, Grup Para Motor Sumbar dan lainnya. (*)