BI nilai inflasi Sumbar awal tahun masih terkendali, berada pada angka 0,46 persen

id Endy Dwi Tjahjono

BI nilai inflasi Sumbar awal tahun masih terkendali, berada pada angka 0,46 persen

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahjono. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Sementara untuk Februari 2018 kami memperkirakan angka inflasi cukup moderat
Padang, (Antaranews Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mencatat inflasi di provinsi itu pada awal 2018 stabil dan terkendali berada pada angka 0,46 persen

"Perkembangan harga-harga Sumatera Barat secara umum pada bulan Januari 2018 relatif stabil dan terkendali sehingga inflasi Sumbar mengalami penurunan dibandingkan Desember 2017 yang mencapai 0,68 persen" kata Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan capaian inflasi bulanan Sumbar pada Januari 2018 merupakan terendah ketujuh dari 33 provinsi secara nasional.

"Sementara untuk Februari 2018 kami memperkirakan angka inflasi cukup moderat," kata dia.

Menurutnya tekanan inflasi pada kelompok pangan bergejolak masih bersumber pada komoditas yang rentan terhadap cuaca seperti cabai merah

Perkiraan cuaca BMKG pada Februari 2018 menunjukkan curah hujan di Sumbar merata pada level menengah dengan sifat hujan bervariasi di beberapa wilayah mulai dari di bawah normal, normal dan di atas normal, kata dia

"Kondisi tersebut masih berisiko terhadap hasil panen cabai merah yang tidak tahan kondisi lembab," lanjutnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat memaparkan kenaikan harga daging ayam ras menjadi pemicu inflasi di Kota Padang pada Januari 2018 selain kue kering berminyak.

Pada bulan pertama 2018 Padang mengalami inflasi 0,43 persen daging ayam ras menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar dengan andil 0,09 persen, kata Kepala BPS Sumbar Sukardi.

Menurutnya selain daging ayam ras kue kering berminyak juga menjadi pemicu inflasi dengan andil 0,06 persen , cabai merah 0,05 persen, mie 0,05 persen dan bawang merah 0,05 persen.

Akan tetapi pada sisi lain selama Januari sejumlah komoditas lainnya mengalami penurunan harga antara lain angkutan udara, daging sapi, gula pasir, sepat siam, dendeng dan beras .

Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta bupati dan wali kota di daerah itu lebih peduli terhadap inflasi dan tidak membiarkan begitu saja faktor-faktor yang dapat memicunya.

Ketika harga pangan naik tak menentu, masyarakat tidak mampu beli itu terjadi karena kepala daerah tidak peduli dan membiarkan saja, untuk mengatasi inflasi itu harus bersama-sama, kata Irwan. (*)