Ini penyumbang inflasi di Bukittinggi

id Inflasi,Inflasi Bukittinggi,BPS Bukittinggi

Ini penyumbang inflasi di Bukittinggi

Ilustrasi - Inflasi.

Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat daerah itu mengalami inflasi 0,75 persen pada Januari 2018 dengan penyumbang terbesar dari kelompok bahan makanan dan kelompok kesehatan.

Kepala BPS Bukittinggi, Mukhlis di Bukittinggi, Kamis, mengatakan secara umum perkembangan harga berbagai komoditas selama Januari 2018 masih menunjukkan kenaikan.

Kenaikan harga terbesar terjadi pada komoditas bawang merah, cabai merah, daging ayam ras, ikan dencis, pemeriksaan kesehatan (check up), obat dengan resep dan lainnya.

Di samping dua kelompok pengeluaran tersebut, inflasi juga disumbang oleh lima kelompok pengeluaran lainnya yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok sandang.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Pada Januari 2018, dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK),79 kota mengalami inflasi.

Bukittinggi berada di urutan ke delapan di Pulau Sumatera dan urutan ke-29 dari seluruh kota di Indonesia yang mengalami inflasi.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengingatkan bupati dan wali kota di daerah itu lebih peduli terhadap inflasi dan tidak membiarkan begitu saja faktor-faktor yang dapat memicunya.

Pengendalian inflasi, menurutnya selain masyarakat nyaman juga akan menciptakan iklim investasi yang kondusif karena harga-harga stabil sehingga pemilik modal bisa memperkirakan kapan uangnya kembali.

Ia memberi contoh untuk beras Sumbar produksi cukup banyak, bahkan swasembada tapi pemasarannya malah ke Riau sehingga permintaan dan penawaran tak terkendali.

"Akibatnya beras jadi kurang di pasaran akhirnya harga menjadi naik, mestinya kebijakan soal ini ada di kepala daerah sehingga bisa dilakukan antisipasi," katanya. (*)