Satgas Kesehatan KLB Campak dan Gizi Buruk berada di Asmat selama setahun

id gizi buruk,gizi buruk asmat,Satgas KLB

Satgas Kesehatan KLB Campak dan Gizi Buruk berada di Asmat selama setahun

Dokter TNI Al Lantamal XI Marauke yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI, bersama relawan memeriksa kesehatan warga Birak di rumah adat Bujang di Distrik Jetsy, Kabupaten Asmat, Papua, Selasa (23/1). Pemeriksaan tersebut untuk menanggulangi wabah penyakit campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/AMA/18).

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) atas perintah Presiden Joko Widodo membentuk satuan tugas (satgas) khusus kesehatan untuk menangani kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat Papua selama satu tahun.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sabrar Fadhilah di Jakarta, Senin mengatakan, TNI mengirimkan sedikitnya 260 personel yang terdiri dari tim medis, tim logistik, dan tim keamanan untuk penanganan KLB campak dan gizi buruk.

"Pada tanggal 25 Januari kami telah mengirimkan tim pertama dari satgas, kabar terakhir sudah sampai di pos-pos di sana," kata Sabrar.

Satgas TNI tersebut akan dikirim ke 23 distrik di Asmat dan menyebar lagi ke 224 kampung yang ada.

Sabrar menjelaskan jumlah personel tersebut bisa saja ditambah lagi dengan menyesuaikan kondisi. "Ke depan tidak menutup kemungkinan kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya," kata Sabrar.

Dia juga menjelaskan kondisi geografis di Asmat menjadi tantangan dalam pengiriman logistik dan bantuan.

Aspek cuaca yang tidak menentu terkadang menyebabkan penundaan penerbangan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Asmat.

Selain TNI, Kementerian Kesehatan juga telah mengirimkan tenaga kesehatan ke Asmat Papua secara bergantian setiap 10 hari. Rencananya Kemenkes akan melanjutkan mengirim tenaga kesehatan selama tiga bulan untuk penanganan Asmat. (*)