Sumbar tekan angka kematian ibu melahirkan dengan pendekatan keluarga

id Merry Yuliesday

Sumbar tekan angka kematian ibu melahirkan dengan pendekatan keluarga

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Merry Yuliesday. (Doc Pribadi)

Jumlah AKI di Sumbar mengalami peningkatan sebanyak lima kasus dibandingkan 2016
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Sumatera Barat berupaya menekan angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi di provinsi itu, salah satunya dengan pendekatan keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Fionaliza di Padang, Senin, mengatakan pendekatan keluarga bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan secara komprehensif, meliputi pelayanan preventif dan promotif, serta kuratif dan rehabilitatif dasar.

Pendekatan keluarga ini katanya dilakukan dengan penguatan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang dilaksanakan dengan cara mendorong puskesmas melakukan kunjungan ke keluarga di mana ada anggota keluarga yang mengandung.

Kunjungan tersebut berfungsi untuk memberikan pemahaman mengenai kesehatan kepada keluarga, dan hal-hal yang dipersiapkan ketika kehamilan.

Seperti pemberian pemahaman kepada ibu hamil dan anggota keluarganya mengenai pemenuhan gizi selama kehamilan, pemeriksaan kesehatan dan hal lainnya yang berkaitan dengan kesehatan ibu.

Dengan melakukan kunjungan ke rumah suatu keluarga, puskemas dapat mengetahui permasalahan kesehatan apa saja yang dihadapi oleh keluarga secara menyeluruh.

"Sehingga dapat dilakukan intervensi sesegera mungkin, serta diberikan motivasi untuk mengurangi risiko yang dapat menyebabkan permasalahan kesehatan," ujar dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumbar terdapat 113 kasus AKI yang terjadi selama 2017 di daerah tersebut.

"Jumlah AKI tersebut mengalami peningkatan sebanyak lima kasus dibandingkan 2016," katanya.

Penyebab kematian ibu melahirkan di daerah itu yakni sebanyak 33,6 persen disebabkan oleh perdarahan, 23,9 persen karena hipertensi dalam kehamilan dan faktor lainnya.

Sementara faktor 4T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat dan Terlalu banyak anak), kata dia merupakan salah satu penyebab meningkatnya AKI.

Selain itu faktor tiga terlambat (3T) juga ikut menyumbang terhadap angka kematian ibu yakni terlambat mengambil keputusan, sehingga mengakibatkan seorang ibu terlambat mendapatkan penanganan medis.

"Di masyarakat kita saat ini, jika ingin merujuk ke rumah sakit, masih ada yang harus menunggu keputusan bersama," ujarnya.

Sehingga mengakibatkan terlambat sampai ke tempat rujukan dan terlambat mendapatkan penanganan. (*)