Produk UMKM dan kerajinan IRT Deliserdang agar turut dipasarkan PT KIM

id produk UMKM

Produk UMKM dan kerajinan IRT Deliserdang agar turut dipasarkan PT KIM

Produk UMKM (ANTARA SUMBAR/Fandi Yogari)

aneka produk UMKM dan kerajinan tangan daerahnya memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dengan produk impor
Lubukpakam, Sumut, (Antaranews Sumbar) - Aneka produk hasil usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan kerajinan tangan ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) agar turut dipasarkan oleh PT Kawasan Industri Medan (KIM).

Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan di Lubukpakam, Sabtu, mengatakan aneka produk UMKM dan kerajinan tangan daerahnya memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dengan produk impor.

Akan tetapi, tambahnya aneka produk asal Deliserdang tersebut masih terkendala dalam memasarkannya.

Untuk itu, lanjutnya tentunya diharapkan peran serta semua pihak, termasuk PT KIM agar produk-produk lokal itu dapat dipasarkan secara lebih luas, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.

Atas dasar itu ia mengapresiasi PT KIM yang dengan pimpinan barunya berupaya menjalin kerja sama dengan Pemkan Deliserdang dengan harapan dapat saling mendukung dan menguatkan dalam setiap program yang akan dibangun oleh kedua belah pihak.

"Wilayah Deliserdang merupakan pintu gerbang investasi wilayah barat Indonesia. Untuk itu, tentunya perlu pengelolaan secara profesional sehingga berdampak bagi kemakmuran seluruh rakyat khususnya masyarakat Deliserdang," katanya.

Dirut PT KIM Trisilo Aris Setyawan mengatakan pihaknya bersedia membantu dan menjembatani setiap permasalahan yang ada termasuk dalam upaya memasarkan produk atau hasil-hasil pertanian dan UMKM yang ada di wilayah Deliserdang dengan melakukan kerja sama dengan beberapa BUMN.

"Bahkan kalau perlu dibuat MoU agar produk lokal semakin merajai pasar di Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan peluang bisnis PT KIM ke depan akan semakin besar dengan adanya pembangunan Kanal Kra melintasi Tanah Genting Kra sehingga Teluk Thailand dengan Lautan Andaman akan terhubung.

"Itu akan membuat lalu lintas perdagangan laut tidak melalui Selat Malaka tapi akan melalui Aceh dan Medan. Ini peluang kita untuk mengembangkan rantai pasokan global," katanya. (*)