Sudah bersemak, ASN Bukittinggi gotong royong bersihkan Janjang Saribu

id janjang saribu,pariwisata bukittinggi,M Ramlan Nurmatias

Sudah bersemak, ASN Bukittinggi gotong royong bersihkan Janjang Saribu

Sejumlah aparatur sipil negara Pemkot Bukittinggi membersihkan di objek wisata Janjang Saribu, Kota Bukittinggi, Jumat (19/1). (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Objek wisata Janjang Saribu merupakan aset pemerintah provinsi namun untuk menjaganya merupakan tanggungjawab bersama.
Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Jajaran Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), pada Jumat pagi bergotong royong membersihkan objek wisata Janjang Saribu yang kondisinya sudah tidak terawat sehingga menimbulkan kesan seram bagi pengunjung.

Gotong royong dilaksanakan dalam kegiatan "Jumat Bersih" melibatkan aparatur sipil negara (ASN) setempat, anggota TNI dan Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) Bukittinggi dan perhotelan.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias di Bukittinggi, Jumat, mengatakan objek wisata Janjang Saribu merupakan aset pemerintah provinsi namun untuk menjaganya merupakan tanggungjawab bersama.

Kondisi jalan menuju objek wisata tersebut sudah tidak terawat dan dipenuhi semak menyebabkan masyarakat enggan mendatangi tempat tersebut sehingga tampak sepi.

"Oleh karena itu lokasi ini mesti dibersihkan karena melihat kondisinya lingkungan Janjang Saribu sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar sebagai daya tarik wisata," katanya.

Dengan pemandangan Ngarai Sianok serta udara segara, ia menilai lokasi itu bisa menjadi tujuan wisata olahraga sehingga masyarakat tidak hanya tertuju pada Jam Gadang saja.

Ia mengakui fasilitas di Janjang Saribu masih sangat minim untuk menarik masyarakat mau berkunjung dan merasa aman berada di tempat tersebut.

"Penerangan memang sangat minim dan petugas keamanan juga tidak ada. Tetapi kami akan upayakan memasang lampu-lampu lalu petugas kebersihan dan Satpol PP piket di sini agar orang-orang tidak takut karena sepi," katanya.

Setelah pembersihan tersebut ia mengajak masyarakat mau bersama menjaga kebersihan dan kenyamanan di objek wisata itu.

Bila lokasi itu ramai, menurutnya dapat mendukung ekonomi masyarakat sekitar misalnya dengan berjualan sarapan bagi warga yang selesai berolahraga di tempat tersebut.

"Kalau nanti ramai yang datang, kami harap tidak ada yang memungut biaya dari pengunjung karena untuk mengambil pungutan harus ada payung hukumnya berupa peraturan daerah (perda)," katanya. (*)