Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Pedagang daging yang tergabung dalam Persatuan Saudagar Daging (Persada) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), membongkar sebuah kios yang menjual daging beku diduga kedaluwarsa di daerah Tarok, Kamis.
Menurut Ketua Persada, Eri di Bukittinggi, keberadaan kios penjual daging beku tersebut menyebabkan pedagang merasa dirugikan karena harga jual jauh lebih rendah yaitu Rp70.000 per kilogram. Sementara harga daging segar di pasaran Rp130.000 per kilogram.
Ia menerangkan sebelumnya para pedagang daging segar telah mengadukan keluhan keberadaan penjual daging beku tersebut ke DPRD setempat yang juga disaksikan oleh perangkat daerah terkait.
"Namun setelah satu minggu tidak ada tindakan yang dilakukan pemerintah, maka kami yang mengambil tindakan," ujarnya.
Daging beku tersebut, katanya, juga sudah tampak tidak layak konsumsi atau kedaluwarsa karena berwarna kehitaman sehingga dikhawatirkan membahayakan konsumen.
"Kami harapkan pemkot segera ambil tindakan terhadap penjualnya sesuai peraturan yang berlaku," katanya.
Setelah kios dibongkar warga, daging beku kemudian diamankan oleh Satpol PP setempat.
Ketua Komisi III DPRD Bukittinggi, Rusdy Nurman menilai tindakan yang diambil pedagang merupakan puncak kekecewaan terhadap lambannya respon pemerintah setempat menyikapi laporan keberadaan pedagang daging beku.
Ia mengatakan sebelumnya para pedagang sudah pernah mengadukan ke DPRD bahwa penjualan daging beku tersebut berdampak pada penjualan daging segar.
"Kami minta pemkot segera menindaklanjuti peristiwa ini dan memeriksa kelayakan daging beku tersebut," katanya.
Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias mengatakan kios penjualan daging beku ditutup dulu.
"Kami pelajari lagi kalau memang impor, dari mana asalnya, perizinan dan lainnya," katanya.
Ramlan mengatakan sebelumnya pemkot sudah memeriksa kios tersebut dan meminta penjual tidak beraktivitas sementara waktu namun tetap membuka kios.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi, Melwizardi menambahkan pemeriksaan kelayakan terhadap daging beku sudah dua kali dilakukan dan hasilnya layak konsumsi.
"Februari tahun lalu Dinas Pertanian dan Pangan yang kirim sampel ke labor di Balai Veteriner dan beberapa waktu lalu pihak kepolisian yang kirim untuk diperiksa dan hasilnya layak konsumsi," katanya.
Pada Januari 2017 kejadian yang sama juga terjadi di kios tersebut dan pemkot sudah mengingatkan pemilik kios bila ingin menjual daging beku, di suatu wilayah harus ada rekomendasi dari pemerintah setempat mengenai kebutuhan daging itu.
"Dari Dinas Pertanian dan Pangan untuk segi produksi tidak pernah memberikan rekomendasi karena kebutuhan daging segar masih dapat terpenuhi," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Sumbar ekspor ikan tuna beku seberat tujuh ton pada Juni 2023
Minggu, 16 Juli 2023 12:01 Wib
Sumbar ekspor tuna beku senilai Rp2,5 miliar ke Amerika Serikat
Kamis, 8 Juni 2023 16:26 Wib
Kedatangan Daging Beku Impor India
Rabu, 12 April 2023 13:38 Wib
Penuhi kebutuhan Ramadhan, Bulog Sumut minta pasokan 90 ton kerbau dan sapi impor beku dari pusat
Senin, 20 Maret 2023 19:12 Wib
Desember 2022, Sumbar ekspor 19,9 ton tuna beku ke Amerika Serikat
Rabu, 11 Januari 2023 10:20 Wib
SKIPM catat Sumbar ekspor 20 ton ikan tuna beku ke Amerika Serikat pada Juli 2022
Jumat, 5 Agustus 2022 17:18 Wib
Bulog tegaskan produk daging bekunya yang diimpor dari India aman di tengah wabah PMK
Rabu, 27 Juli 2022 13:15 Wib
Gapuspindo sarankan pemerintah impor sapi bakalan ketimbang daging beku
Kamis, 13 Januari 2022 12:09 Wib