Bupati inginkan mutu pendidikan Pasaman Barat minimal di peringkat 10 besar tahun depan

id Lomba guru

Bupati inginkan mutu pendidikan Pasaman Barat minimal di peringkat 10 besar tahun depan

Bupati Pasaman Barat, Syahiran saat menyerahkan piala juara perlombaan kepada salah seorang guru di Pasaman Barat, Rabu (17/1). (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan di sekolah memegang peranan penting terhadap pembangunan SDM. Hal ini cukup beralasan sebab salah satu unsur yang paling menetukan keberhasilan pendidikan adalah guru
Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Bupati Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Syahiran menginstruksikan Dinas Pendidikan meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu.

"Dari peringkat 18 besar di kabupaten kota yang ada di provinsi Sumbar pada tahun 2017 bisa ditingkatkan menjadi peringkat 10 besar paling minimal di tahun mendatang," tegasnya.

Menurutnya pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, pihak pemerintah dan masyarakat hendaklah berupaya mewujudkan SDM yang berkualitas.

Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan kurikulum, sistem evaluasi, sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan.

"Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan di sekolah memegang peranan penting terhadap pembangunan SDM. Hal ini cukup beralasan sebab salah satu unsur yang paling menetukan keberhasilan pendidikan adalah guru," ujarnya.

Ia mengatakan betapapun lengkapnya sistem persekolahan, kurikulum , sarana dan prasarana pendidikan. Namun, semuanya itu tidak berarti jika tidak didukung oleh kompetensi guru yang baik. Tanpa guru maka unsur-unsur lain dalam pendidikan tidak akan mempunyai arti banyak.

Ia menyebutkan pendidikan sebagai media penyiapan SDM senantiasa menghadapi situasi yang sulit.

Hal ini disebabkan oleh guru yang tidak berkualitas, sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai, sekolah yang kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat pengguna, anggaran pendidikan kurang tepat sasaran.

Melihat kondisi demikian, tentu diperlukan penanganan? yang serius dan secepatnya harus diselesaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

?Begitu banyak permasalah yang timbul dalam mewujudkan pendidikan. Namun, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas. Salah satu diantaranya adalah menyediakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)," katanya.

Hal ini bertujuan untuk menutupi biaya operasional dalam mencapai sistem pelayanan minimum sekolah. Dengan adanya bantuan BOS diharapkan tidak ada lagi alasan orang tua tidak menyekolahkan anaknya karena ketidakmampuan membayar uang sekolah.

Selain dari dana BOS, pemerintah juga memberikan biaya melalui skema pemberian BOS buku yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah.

Disamping itu, katanya, dalam rangka pemerataan untuk mendapatkan pendidikan pemerintah juga melakukan pembangunan ruang kelas baru pada sekolah dan madrasah yang sudah ada dan pembangunan unit sekolah baru dalam jumlah yang besar.

Rehabilitas ruang kelas dan gedung sekolah juga dilakukan oleh pemerintah. Berbagai upaya lain untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan juga dilakukan, seperti penambahan pembangunan perpustakaan, workshop, laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan multimedia serta penyediaan peralatan laboratorium lainnya.

?Begitu banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam memajukan pendidikan. Bahkan pada tahun 2018 ini pemerintah daerah melalui APBD Dinas Pendidikan telah menganggarkan BOS daerah untuk tenaga harian lepas khusus yang berada di daerah terisolir," katanya.

Selain honor yang diterima dengan dana BOS maka THL tersebut juga mendapatkan tambahan honor Rp250 ribu per bulan yang telah di data sebanyak 287 orang. (*)