Idrus Marham Serahkan Sepenuhnya ke Airlangga Terkait Posisinya di Golkar

id Idrus Marham

Idrus Marham Serahkan Sepenuhnya ke Airlangga Terkait Posisinya di Golkar

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang baru saja dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait posisinya di partai tersebut.

"Posisi sekjen, posisi ketua harian, ketua lain, dan korbid lain bisa itu semua tergantung Bung Airlangga," kata Idrus Marham setelah dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan semua keputusan termasuk nasibnya sebagai Sekjen akan kembali kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar karena di dalam Munaslub yang dilakukan pada Desember 2017 Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi sebagai ketua dan memberikan mandat berbagai keputusan kepadanya.

Termasuk di dalamnya mandat untuk melakukan revitalisasi kepengurusan, penyegaran kepengurusan, dan posisi apapun yang memungkinkan bisa direvitalisasai.

"Tapi yang pasti ini apa pun kebijakan yang diambil Pak Airlangga tentu berorientasi dan bermuara pada bagaimana Golkar bangkit, Golkar jaya, dan Golkar menang pada pertarungan politik yang ada. Utamanya pada pilkada pada pemilu 2019 yang akan datang pileg dan pilpres," katanya.

Sementara soal sosok yang akan menggantikan posisinya sebagai Sekjen di Golkar, Idrus kembali menegaskan hal itu sebagai kewenangan Ketua Umum.

Terlebih bahwa posisi sekjen dalam sebuah partai sangat penting bukan hanya sebagai penanggung jawab di bidang organisasi dan koordinasi.

"Tapi juga ada fungsi-fungsi konsepual yang harus dilakukan oleh sekjen. Bayangkan sebagai sekjen yang tidak hanya sekadar memahami visi ketua umum dan mengkoordinasikan segala yang ada, tapi yang paling penting lagi adalah bagaimana memahami masalah yang ada, mengkonsepsionalkan masalah yang ada, dan bagaimana konsep yang ada dikoordinasikan untuk dapat diimplementasikan. Saya kira inilah fungsi prinsip pada sekjen itu sendiri," katanya.

Posisi tersebut, menyisakan masa jabatan 1,5 tahun ke depan sementara agenda politik semakin padat pada tahun-tahun politik.

"Tahun politik itu secara serta-merta akan meningkatkan persaingan yang ada sehingga sekjen harus mampu menciptakan keharmonisasian di satu sisi, tapi di sisi lain harus mendorong agar akselerasi kinerja partai sehingga memastikan mesin politik partai bisa berjalan dengan baik," katanya.