Kapal Tanker Berbendera AS di Perairan Tambelan, Warga Belum Pernah Lihat Sebelumnya

id Kapal Tanker,Perairan Tambelan

Kapal Tanker Berbendera AS di Perairan Tambelan, Warga Belum Pernah Lihat Sebelumnya

Ilustrasi - Sebuah kapal tanker pesanan PT Pertamina diluncurkan oleh PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Rabu (25/4/12). (FOTO ANTARA/Eric Ireng/ss/ama/12)

Bintan, (Antaranews Sumbar) - Kapal tanker berbendera Amerika Serikat (AS) berada di Perairan Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Rabu (17/1). Warga Tambelan yang sejak beberapa hari lalu menghadapi tanah longsor dan banjir, kini dihebohkan dengan keberadaan kapal berukuran raksasa tersebut.

"Belum pernah ada kapal tanker di Perairan Tambelan," kata Saud, salah seorang warga Tambelan.

Sampai sekarang, kata dia belum dapat dipastikan apakah kapal itu terdampar di perairan Tambelan atau sedang melakukan aktivitas tertentu. Anggota TNI AL yang bertugas di Tambelan sudah memberi kode tertentu terhadap awak kapal tersebut, namun tidak direspons.

"Kesimpulan awal, kapal itu tidak ada penghuni, karena tidak ada tanda-tanda," ujarnya, yang juga alumni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Menurut dia, warga belum ada yang berani ke kapal tanker asing tersebut. Apalagi peristiwa tersebut tidak pernah terjadi di Tambelan.

Namun warga penasaran melihat kapal tersebut.

"Banyak pertimbangan untuk ke sana. Kami belum mengetahui apa yang dibawa kapal itu," ucapnya.

Saud mengatakan gelombang laut di Tambelan mencapai 5 meter. Arus dalam laut juga sangat kuat selama hujan beberapa hari ini.

Bahkan Kapal Sabuk Nusantara 39 yang membawa barang bantuan untuk korban tanah longsor dan banjir gagal berlayar dari Pelabuhan Kijang, Bintan menuju Tambelan karena alasan gelombang mencapai 5 meter. Kapal itu kembali ke Pelabuhan Kijang setelah beberapa jam berlayar.

"Kami juga belum dapat pastikan apakah kapal itu terdampar karena gelombang tinggi atau tidak. Tetapi kapal itu sangat besar sehingga kami agak ragu kalau terdampar karena gelombang tinggi," ujarnya.

Beberapa tahun lalu, kata Saud Kapal Sabuk Nusantara pernah terdampar karena menghantam karang besar. "Waktu saya kecil ada juga kapal yang membawa sembako karam di perairan Tambelan. Tetapi itu sudah lama sekali," katanya. (*)