Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Sekitar 40 anak berkebutuhan khusus atau difabel di Nagari Desa Baru, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), belum memperoleh pendidikan di Sekolah Luar Biasa.
Salah seorang guru relawan di Desa Baru, Siska, Selasa mengatakan 40 anak-anak itu belum mendapat sentuhan pendidikan selayaknya anak-anak yang lainnya.
Apalagi, SLB di Manggonang Kecamatan Sungai Aur merupakan satu-satunya SLB di Pasaman Barat yang berjarak sekitar 40 kilometer.
"Kondisi ini membuat anak-anak tidak bisa mengikuti pendidikan. Kalau misalnya anak-anak akan tinggal di SLB tersebut jelas akan menyulitkan bagi orang tua yang harus selalu dekat dengan anaknya. Karena anak berkebutuhan khsusus harus selalu dalam pantauan orang tua," ujarnya.
Ia mengatakan sesuai dengan undang-undang, anak berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan.
"Padahal, dengan adanya SLB anak-anak ini bertemu dengan guru, teman dan bermain bersama-sama. Belajar banyak hal sesuai dengan kondisi mereka masing-masing," katanya.
Ia menyebutkan orang tua dari siswa SLB tersebut menginginkan agar anak-anak mereka yang disabel tersebut bisa memperoleh layanan dan fasilitas pendidikan sebagaimana layaknya anak-anak lain.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Amora Lubis meminta kepada Dinas Pendidikan Sumbar untuk mencari solusi agar anak-anak tersebut bisa memperoleh hak dasar dan konstitusinya memperoleh layanan pendidikan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Memang kewenangan untuk mengelola SLB berada pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar. Tolong perhatikan anak-anak ini," harapnya.
Ia meminta Dinas Pendidikan Sumbar mencarikan solusi dari permasalah pelajar SLB yang tidak terakomodir dengan baik, terutama di Kabupaten Pasaman Barat dan Nagari Ranah Batahan.
Di antara alternatifnya adalah membangun SLB di Pasaman Barat sebagai bentuk perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khsusus.
"Menjelang hal itu terwujud kita bisa melakukan sekolah Gendongan dari SLB di Sungai Aur atau kelas jauh dari SLB di Manggonang Kecamatan Sungai Aur. Yang penting adalah anak-anak tersebut segera dapat pelayan pendidikan," sebutnya.
Ia memberikan apresiasi kepada guru relawan, Siska yang telah berinisiatif secara sukarela mengasuh dan mendidik anak-anak tersebut dengan mengunjungi kerumah-masing. Walaupun baru bisa menjangkau sebagian di antara mereka. (*)
Berita Terkait
Bawaslu: Sirekap jadi catatan pada rekapitulasi suara luar negeri
Senin, 4 Maret 2024 20:30 Wib
Modric merasa luar biasa cetak gol kemenangan pada menit akhir
Senin, 26 Februari 2024 9:34 Wib
Wali Kota Solok: Dasawisma berperan penting laksanakan program PKK
Selasa, 20 Februari 2024 18:28 Wib
Klopp tentang Xabi Alonso: Dia sungguh luar biasa!
Minggu, 18 Februari 2024 5:31 Wib
Pendukung AMIN di luar JIS hadiri kampanye dari layar lebar
Sabtu, 10 Februari 2024 11:16 Wib
Program MAGENTA Semen Padang 2024, 44 peserta dari 16 Perguruan Tinggi dalam dan luar Negeri mulai magang
Rabu, 7 Februari 2024 11:55 Wib
Anggota Komisi II minta Polri maksimalkan pengamanan TPS luar negeri
Selasa, 30 Januari 2024 13:37 Wib
Polisi: Pelaku TPPO di Sumbar janjikan korban gaji belasan juta rupiah
Senin, 29 Januari 2024 18:04 Wib