Tiga Atlet Disabilitas Sumbar Berpeluang Ikuti SOWSG di Qatar

id Disabilitas

Tiga Atlet Disabilitas Sumbar Berpeluang Ikuti SOWSG di Qatar

Ilustrasi - Penyandang disabilitas intelektual atau tuna grahita didorong untuk mengaktualisasikan diri mereka melalui olahraga. (ANTARA SUMBAR)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Tiga atlet penyandang disabilitas intelektual (tuna grahita) di Sumatera Barat berpeluang mengikuti Special Olimpics World Summer Games (SOWSG) di Qatar pada 2019.

"Atlet itu harus mengikuti seleksi ketat mulai dari tingkat pengurus cabang di tingkat kabupaten/kota hingga Pekan Olahraga Nasional di Pekanbaru Juli 2018," kata Ketua Special Olimpics Indonesia (SOIna) Sumbar Amsyaruddin di Padang, Senin (15/1).

Ia mengatakan itu terkait upaya aktualisasi diri penyandang disabilitas intelektual melalui olahraga.

Menurutnya kompetisi pengcab yang akan diikuti 18 kabupaten/kota dijadwalkan pada akhir April 2018 dan diikuti oleh 900 atlet disabel dan 450 relawan.

Atlet akan bertanding pada 11 cabang yaitu atletik, badminton, tenis meja, sepak bola, bola basket, renang, bocce, volly, bola tangan, bowling dan senam (gimnastik).

Atlet yang lolos seleksi tingkat kabupaten/kota itu akan diikutkan dalam seleksi selanjutnya pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Padang akhir Maret 2018. Diproyeksikan 200 atlet dan 200 relawan ikut dalam ajang ini.

Seleksi terakhir adalah Pekan Olahraga Nasional VII di Pekan Baru, Riau pada 19-24 Juli 2018 yang akan diikuti 50 atlet dan relawan dari Sumbar.

Atlet yang terbaik di tingkat nasional akan ikut dalam SOWSG.

"Kita targetkan ada tiga orang atlet dari Sumbar yang bisa mengikuti ajang internasional ini," kata dia.

Agar hal itu terlaksana menurutnya perlu dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah daerah.

Tanpa dukungan pemerintah pelaksanaan jenjang seleksi di tingkat daerah maupun nasional tidak bisa dilakukan secara maksimal.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mendukung aktualisasi diri penyandang disabilitas intelektual melalui olahraga itu.

Dukungan itu juga harus diimplementasikan dalam bentuk anggaran kegiatan.

Ia mendorong kabupaten dan kota ikut membantu terlaksananya kegiatan pembentukan atlet disabel di daerah.

Namun ia mengingatkan keterbatasan anggaran daerah hingga SOIna juga harus kreatif mencari dukungan sponsor. (*)