100 Ribu Penyandang Disabilitas Intelektual Didorong Aktualisasikan Diri Melalui Olahraga

id penyandang disabilitas

100 Ribu Penyandang Disabilitas Intelektual Didorong Aktualisasikan Diri Melalui Olahraga

Penyandang disabilitas intelektual atau tuna grahita didorong untuk mengaktualisasikan diri mereka melalui olahraga. (Antara)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Special Olimpics Indonesia (SOIna) Sumatera Barat mendorong 100 ribu penyandang disabilitas intelektual atau tuna grahita di daerah itu untuk bisa diterima dan dihargai masyarakat melalui olahraga.

"Ada 11 cabang olahraga dan delapan program pendukung SOIna yang bisa dimanfaatkan oleh penyandang untuk mengaktualisasi diri," kata Wakil Ketua Umum SOIna bidang Organisasi, Wiyono Punco Winoto di Padang, Senin.

Sebelas cabang olahraga itu masing-masing atletik, badminton, tenis meja, sepak bola, basket, renang, bocce, volly, bola tangan, bowling dan gimnastik.

Sementara delapan program pendukung diantaranya pemeriksaan kesehatan, sosialisasi special olimpics, pelatihan kepemimpinan, pertandingan olahraga gabungan antara penyandang disabilitas dan non disabilitas.

Kemudian dukungan keluarga untuk special olimpics, program menjalin hubungan dan persahabatan antara penyandang disabilitas untuk menghilangkan stigma negatif, kampanye menghilangkan kata keterbelakangan mental dalam bahasa sehari-hari dan mendorong aktivitas motorik.

Menurutnya agar SOIna bisa bekerja lebih maksimal, maka harus ada cabang di kabupaten dan kota sebagai pendukung SOIna Sumbar.

Cabang itu harus disegerakan pembentukannya agar bisa mendata dan membuat program untuk penyandang disabilitas intelektual agar bisa menjadi atlet berprestasi.

Ketua SOIna Sumbar, Amsyarudin menyebutkan ada sejumlah kompetisi olahraga yang masuk jadwal diantaranya pertandingan antarpengurus cabang, pekan olahraga daerah, pekan olahraga nasional dan kejuaraan internasional.

"Kita maksimalkan persiapan agar semua bisa diikuti," katanya.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mendukung program pelatihan yang diberikan oleh SOIna untuk penyandang disabilitas intelektual di daerah itu.

Ia juga meminta kabupaten dan kota untuk menfasilitasinya.