Agam Kembangkan Mina Padi Seluas 10 Hektare

id pangan

Agam Kembangkan Mina Padi Seluas 10 Hektare

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto memberikan pakan ikan di lokasi mina padi di Tanjungraya. (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 2018 bakal mengembangkan budidaya ikan bersama tanaman padi atau mina padi seluas 10 hektare, agar target produksi ikan air tawar sebesar 60.000 ton akan tercapai nantinya.

"Lokasi pengembangan mina padi ini berada di Kecamatan Tanjungraya, Lubukbasung dan lainnya," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Minggu.

Ia mengatakan, pengembangan mina padi ini untuk tiga kelompok dan saat ini pihaknya sedang mencari kelompok tani di kecamatan tersebut. Agar program ini berjalan dengan baik, pihaknya akan memberikan bantuan dana sebesar Rp20 juta untuk perbaikan lahan, membeli pakan, bibit ikan dan lainnya.

"Dana tersebut berasal dari Alokasi Dana Khusus (DAK) pada 2018," katanya. Ia menambahkan, pada 2017 pemerintah mengembangkan mina padi seluas 55 hektare di tujuh kecamatan.

Pengembangan mina padi di daerah itu hasilnya mencapai 2,5 ton ikan per hektare selama tiga sampai empat bulan, dan produksi padi sekitar 3,5 ton per hektare. Pengembangan mina padi ini bertujuan agar target produksi ikan di daerah itu sebesar 60.000 ton pada 2018 akan tercapai nantinya.

Pada 2017, tambahnya, produksi ikan hanya 40.800 ton dari target sebanyak 65.000 ton. "Ini akibat penghentian sementara keramba jaring apung di Danau Maninjau dalam mengatasi pencemaran danau vulkanik itu," katanya.

Selain untuk mencapaitarget produksi, mina padi ini juga untuk mendukung program Save Maninjau atau penyelamatan Danau Maninjau dari pencemaran, sehingga para pembudidaya ikan beralih dari keramba jaring apung di danau ke kolam air deras atau mina padi.

"Untuk mendukung Save Maninjau, kita juga memiliki program cetak kolam baru seluas lima hektare, membantu bibit ikan dan lainnya," katanya. Anggota DPRD Agam, Jondra Marjaya mendukung terobosan yang dilakukan dinas terkait agar target produksi ikan dan program Save Maninjau tercapai. Namun dinas terkait harus memberikan teknologi berbudidaya ikan dengan baik kepada petani. "Ini harus dilakukan agar produksi ikan dan padi akan meningkat," katanya. (*)