ASN di Tanah Datar Hafal Al Quran Dapat Umroh

id ASN

ASN di Tanah Datar Hafal Al Quran Dapat Umroh

Ilustrasi - Pemkot Bukittinggi memberi hadiah perjalanan umrah bagi tiga dari 15 ASN berprestasi di daerah itu, Senin(13/11). (ANTARA SUMBAR/ Humas Pemkot Bukittinggi)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, memberikan penghargaan beribadah umroh ke Tanah Suci Makkah bagi aparatur sipil negara daerah itu yang mampu menghafal Al Quran minimal satu juz atau 25 surat pendek.

"Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bekerja sama dengan PT. Rizkia Amanah Kota Bukittinggi membuat program umroh gratis bagi seorang aparatur sipil negara yang telah hafal Al Quran minimal 25 surat pendek atau satu juz," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Tanah Datar Afrizon di Batusangkar, Kamis (11/1).

Ia menyebutkan program ini untuk mendukung visi misi pemerintah daerah yang akan menjadikan Kabupaten Tanah Datar sebagai kabupaten Tahfiz dan menciptakan masyarakat yang gemar membaca Al Quran.

Sebelumnya, pemerintah daerah juga telah memberangkatkan umroh bagi pelajar yang sudah hafal Al Quran hingga 25 juz melalui kerja sama dengan para perantau dan salah satu biro perjalanan umroh dan haji di Batusangkar.

Bagi aparatur sipil negara yang ingin masuk program ini dibuka pendaftaran sampai 12 Februari 2018 dan akan dilakukan proses seleksi pada 15 Maret 2018 di Gedung Islamic Center Pagaruyung.

"Mari kita ikuti program ini, mudah-mudahan cita-cita daerah menjadikan Kabupaten Tahfiz dapat terwujud," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Tanah Datar, Hardiman menyampaikan pemerintah daerah mempunyai komitmen menjadikan Tahfiz Al Quran menjadi program utama dan diharapkan setiap nagari (desa adat) memiliki satu Pondok Tahfiz.

"Generasi muda yang telah Hafiz Al Quran tentu dapat membentengi dirinya dari pengaruh yang tidak baik dalam kehidupannya, mereka tentu mempunyai kepribadian kuat dan tidak mudah terpengaruh hal negatif di lingkungan sekitarnya," katanya.

Ia mengharapkan agar aparatur sipil negara bukan sekedar hafal ayat Al Quran semata namun harus memahami isi kandungannya sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kalau hanya sebatas hafalan, sudah banyak yang hafal, namun yang terpenting adalah memahami kandungannya karena merupakan tuntunan hidup bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupannya," katanya. (*)