Asita Sumbar Siapkan Paket Wisata Khusus untuk Turis Singapura

id Ian Hanafiah

Asita Sumbar Siapkan Paket Wisata Khusus untuk Turis Singapura

Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah. (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (ASITA) Sumatera Barat (Sumbar) siap menyambut pembukaan rute penerbangan langsung Singapura-Padang oleh maskapai Air Asia pada 9 Februari 2018 dengan menyiapkan paket wisata khusus.

"Pada penerbangan perdana pihak maskapai dan Pemprov Sumbar telah sepakat mengakomodasi blogger, wartawan dan pengusaha travel Singapura untuk datang ke Sumbar. ASITA akan bantu buatkan paket wisata bagi mereka," kata Ketua ASITA Sumbar, Ian Hanafiah di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan itu terkait upaya pengembangan pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar.

Sebelumnya, ASITA mengusulkan agar blogger, wartawan dan pengusaha travel itu bisa datang ke Sumbar sebelum penerbangan perdana, 9 Februari. Tujuannya agar saat rute itu dibuka banyak turis Singapura yang ikut datang ke Sumbar.

Namun setelah berdiskusi dengan pihak maskapai dan pemerintah daerah setempat, akhirnya disepakati rombongan itu diberikan akomodasi untuk ikut pada penerbangan perdana.

"Bagaimanapun ini adalah peluang besar bagi Sumbar untuk mempromosikan wisata destinasi, seni dan budaya pada turis Singapura. Kita harus memanfaatkannya semaksimal mungkin," jelas dia.

Pasar turis di Singapura, bisa dibagi empat yaitu etnis Melayu, China, India dan turis asal Eropa atau Amerika. Promosi untuk masing-masing etnis diupayakan bisa spesifik.

Untuk memastikan itu ASITA dan Pemprov Sumbar meminta bantuan Visit Indonesian Tourism Officer (VITO) Singapura untuk mengundang blogger dan wartawan yang bisa merepresentasikan masing-masing etnis.

Sementara untuk paket wisata akan disesuaikan dengan waktu, berapa lama mereka berada di Sumbar. Namun salah satu yang akan ditonjolkan adalah wisata budaya.

Misalnya untuk blogger dan wartawan yang mewakili etnis China akan diupayakan mengenal budaya China yang ada di Sumbar. Atau kalau memungkinkan dihadirkan juga atraksi kesenian lain seperti barongsai.

Perhimpunan keluarga China di Sumbar bahkan memiliki tim barongsai yang pernah meraih peringkat tingkat dunia pada sejumlah kejuaraan internasional.

"Ini untuk memberikan pemahaman pada etnis China di Singapura bahwa di Sumbar tidak hanya ada etnis Melayu, tetapi juga ada etnis lain yang hidup rukun berdampingan," lanjutnya.

Tradisi serak gulo oleh masyarakat India di Padang juga bisa menjadi daya tarik bagi etnis India di Singapura. Sementara untuk Melayu, jelas banyak kedekatan budaya dengan Sumbar yang identik dengan Minangkabau.

"Kedekatan budaya ini diharapkan bisa diinformasikan oleh blogger dan wartawan Singapura yang diundang, agar warga Singapura lebih tertarik untuk datang ke Sumbar," kata dia.

Selain itu destinasi pantai dan laut seperti Pantai Padang, wisata pulau dan olahraga surfing juga akan ditawarkan karena berdasarkan informasi turis Singapura menyukai wisata pantai.

Wisata di Bukittinggi dan Batusangkar juga menjadi pertimbangan untuk diperkenalkan pada etnis Melayu Singapura.

Namun dari semua itu yang terpenting menurut Ian Hanafiah adalah bagaimana agar rute penerbangan itu bisa bertahan dan tidak tutup di tengah jalan, karena jika itu terjadi kemungkinan akan sulit untuk membuka rute yang sama ke depannya.

"Kalau maskapai sekelas Air Asia menutup rute Singapura-Padang, sulit mencari maskapai lain yang akan mau membuka kembali rute itu. Karenanya, semua pihak harus saling dukung agar rute ini bisa bertahan," ujar dia.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyampaikan hal yang sama, karena menurutnya rute penerbangan itu akan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar. (*)