Pameran Sejarah Pers Cukup Diminati Pengunjung

id pameran sejarah pers

Pameran Sejarah Pers Cukup Diminati Pengunjung

Pengunjung mmelihat pameran sejarah pers Minangkabau Museum Adityawarman di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (8/1). (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina) (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina/)

Berjumlah 83 koleksi dipajang dalam pameran itu yang terdiri atas 59 surat kabar dari masa ke masa, 12 benda penunjang pers seperti kamera, mesin tik, telepon, radio alat perekam suara, serta foto-foto tokoh pers Sumbar seperti Adinegoro dan Rohana K
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pihak pengelola Museum Adityawarman Sumatera Barat mengatakan pameran sejarah pers Minangkabau cukup diminati pengunjung sejak diresmikan pada 1 Desember 2017.

"Sejak diresmikan pameran sejarah pers Minangkabau dikunjungi sebanyak 9.959 orang," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Adityawarman, Adi Saputra di Padang, Senin (8/1).

Selama Desember 2017, jumlah pengunjung pameran sejarah pers Minangkabau yakni sekitar 6.500 yang terdiri dari 1.923 anak-anak dan 4.577 orang dewasa

Sementara sisanya merupakan kunjungan dari 1 hingga 7 Januari 2019. Selain dari sekolah dan mahasiswa pameran itu juga dikunjungi oleh tamu negara, ujar dia.

Pameran sejarah pers Minangkabau digelar dalam rangka mengenalkan sejarah pers di Sumbar terutama untuk generasi muda dan sebagai media pembelajaran bagi pelajar.

Berjumlah 83 koleksi dipajang dalam pameran itu yang terdiri atas 59 surat kabar dari masa ke masa, 12 benda penunjang pers seperti kamera, mesin tik, telepon, radio alat perekam suara, serta foto-foto tokoh pers Sumbar seperti Adinegoro dan Rohana Kudus.

"Pameran tersebut diselenggarakan selama enam bulan mulai dari 1 Desember 2017 hingga 1 Juni 2018," katanya.

Kemudian untuk jumlah kunjungan Museum Adityawarwan dari Januari hingga Desember 2017, kata Adi yakni sebanyak 117.650 pengunjung.

Pemasukan museum sepanjang 2017 mencapai Rp190,8 juta yang terdiri dari Rp45,2 juta pendapatan dari karcis anak-anak dan Rp145,6 juta dari dewasa. "Pemasukan itu melebihi target 2017 sebesar Rp90 juta," ujarnya.

Ia berharap ke depan jumlah pengunjung museum lebih banyak, karena di sana merupakan wadah pembelajaran peradaban Minangkabau.

"Kami juga melakukan strategi promosi pemotongan harga masuk, dengan mengirim surat ke sekolah-sekolah serta kampus," tambahnya.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan pameran sejarah pers ini merupakan momen bagi generasi muda untuk belajar mengenal sejarah media massa.

"Banyak hal yang bisa dipelajari, apalagi media berperan dalam kemerdekaan dan menyuarakan kepentingan negara," katanya. ***4***