Lantamal Padang Pun Peduli Difteri

id PENYULUHAN DIFTERI

Lantamal Padang Pun Peduli Difteri

Pemaparan materi tentang penyakit difteri di Markas Komando Lantamal II Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (4/1) (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menggelar penyuluhan tentang penyakit difteri yang diikuti oleh puluhan prajurit TNI AL di Teluk Bayur, Padang.

"Penyuluhan ini digelar agar personel mempunyai pemahaman tentang difteri, bisa mengenali gejala serta tindakan medis apa yang dilakukan," kata Komandan Lantamal Padang Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman, di Padang, Kamis.

Kondisi kesehatan, lanjutnya, adalah hal penting bagi TNI AL dalam menunjang pelaksanaan tugas.

Materi tenang difteri disampaikan langsung oleh doker umum pada Dinas Kesehatan lantamal II Letda Laut (K) dr. Hendra Nuryanto.

Dalam pemaparannya disebutkan bahwa difteri bisa mengakibatkan kematian, karena sumbatan saluran nafas atas atoksinnya yang bersifat patogen, menimbulkan komplikasi miokarditis (peradangan pada lapisan dinding jantung bagian tengah), gagal ginjal, gagal napas, dan gagal sirkulasi.

Difteri mempunyai gejala dan tanda berupa demam yang tidak begitu tinggi sekitar 38C, munculnya selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang mudah berdarah jika dilepaskan (pseudomembran).

Kemudian menimbulkan sakit saat menelan, kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher, serta pembengkakan jaringan lunak leher (bullneck).

"Difteri sebenarnya merupakan penyakit lama yang sudah ada vaksin penangkal, yaitu vaksin DPT. Idealnya vaksin ini diberikan minimal tiga kali seumur hidup sejak usia dua tahun," jelasnya.

Selain pemaparan tentang penyakit difteri, dalam kesempatan itu juga dilakukan tanya-jawab serta konsultasi kesehatan antara dokter dengan personel yang hadir.

Penyuluhan itu digelar dalam rangka peringatan HUT Korps Wanita Angkatan Laut yang ke 55 pada 2018. Kegiatan dihadiri Wadan Lantamal II, para Asisten komandan Lantamal II, Kasatker Lantamal II, prajurit dan ASN Lantamal II.

Pada bagian lain, Pemerintah Kota Padang juga terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri setelah pada 2015 daerah itu mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB), dengan temuan 96 suspect, 4 positif satu meninggal dunia.

"Upaya yang dilakukan dengan memantau cakupan imunisasi dasar bayi yang berusia 18 bulan, sampai 36 bulan untuk antisipasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani.

Selain imunisasi untuk bayi juga menyasar para pelajar di sekolah dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah. (*)