Alasan Jokowi Bergaya Santai Saat Resmikan Kereta Api Bandara Soetta

id KERETA API BANDARA

Alasan Jokowi Bergaya Santai Saat Resmikan Kereta Api Bandara Soetta

Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama tamu undangan Muhaimin Iskandar turun dari Skytrain sebelum peresmian pengoperasian kereta bandara di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (2/1). Waktu tempuh kereta dari Bandara Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru berdurasi sekitar 54 menit dengan tarif Rp70 ribu. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/nz/18.)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan dalam beberapa kegiatan tampil dengan gaya santai seperti menggunakan kaus dan sepatu olahraga.

"Mosok ke stasiun pake jas," kata Presiden Jokowi di Stasiun Sudirman Baru Jakarta Pusat, Selasa (2/1), usai meresmikan pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta dan mencoba moda transportasi itu.

Ketika wartawan menanyakan hal yang sama di dalam kereta bandara itu, Presiden Jokowi mengatakan dirinya berpenampilan santai agar tidak membosankan.

"Kalau pakai itu-itu saja, nanti kalian bosen," kata Jokowi beberapa saat setelah naik KA Bandara Soekarno-Hatta dan menuju tempat duduk yang ditentukan.

Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Kereta Api Bandara Soekarno Hatta di Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Provinsi Banten, Selasa.

Presiden Jokowi mengenakan kaus lengan panjang warna merah dan sepatu olah raga dalam acara tersebut.

Tampak hadir dalam acara itu antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Polhukam Wiranto, Menpar Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Presiden Jokowi dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja meresmikan pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta dengan menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti.

Setelah itu Presiden dan sejumlah menteri meninjau stasiun dan mencoba kereta bandara menuju stasiun Sudirman Baru Jakarta Pusat.

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah terus membangun dan mengembangkan berbagai moda transportasi yang terintegrasi untuk mengurangi kemacetan termasuk di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Kita ini kan bukan hanya membangun kereta bandara, kita juga ingin mengalihkan pengguna mobil-mobil pribadi supaya mau menggunakan transportasi massal," kata Presiden Jokowi.

Presiden menyebutkan pengoperasian kereta bandara merupakan salah satu dari penyediaan moda transportasi untuk mengurangi kemacetan termasuk di Jakarta dan sekitarnya.

"Ke depan kalau sudah terintegrasi antara MRT, LRT, busway, kereta bandara, kereta cepat semuanya, akan mendorong peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal," katanya.

Ketika ditanya kapan target semua moda transportasi dapat terintegrasi, Jokowi mengatakan semua dikerjakan satu per satu.

"Kereta bandara dulu rampung, nanti LRT 2019 sudah selesai, MRT dari selatan ke utara nanti rampung juga. Ini satu per satu," katanya.

Ia menyebutkan penyediaan transportasi massal yang nyaman, tepat waktu memang merupakan keharusan untuk wilayah Jabodetabek karena kemacetan setiap tahun mengakibatkan kerugian hingga Rp67 triliun. (*)