Wabup Agam: Masyarakat Lakukan Muhasabah Saat Pergantian Tahun

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Wakil Bupati Agam, Sumatera Barat, Trinda Farhan Satria mengimbau seluruh masyarakat daerah itu untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri saat malam pergantian tahun baru.

"Mari kita introspeksi diri apa yang telah diperbuat untuk perbaikan diri sendiri, keluarga dan lainnya," katanya di Lubukbasung, Minggu.

Ia mengatakan, penyambut malam pergantian tahun tidak sesuai dengan kebudayaan dan Agama Islam karena lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya.

Penyambutan pergantian tahun tidak sesuai dengan visi Kabupaten Agam yakni, berkeadilan, inovatif, sejahtera, agamais dan beradat menuju Agam mandiri, berprestasi yang madani.

Untuk itu, Pemkab Agam menutup seluruh objek wisata saat malam pergantian tahun.

"Penutupan seluruh objek wisata ini merupakan kebijakan dari pemerintah setempat setiap tahunnya," katanya.

Tempat terpisah, Kapolres Agam, AKBP Ferry Suwandi menambahkan, penutupan objek wisata pada malam pergantian tahun dapat membantu pihak kepolisian, sehingga Polres Agam hanya melakukan pengamanan di jalan yang akan dilalui, pusat keramaian dan lainnya.

"Kita fokus melakukan pengamanan di Kelok 44, jalan lintas menghubungkan Padang menuju Pasaman dan pusat keramaian," katanya.

Pada libur akhir tahun, tambahnya, Polres Agam mengerahkan 200 personel.

Personel ini ditempatkan di lokasi rawan macet seperti, Kelok 44 jalan lintas menghubungkan Padang menuju Pasaman Barat, lokasi yang dijadikan sebagai tempat penyambutan malam pergantian tahun.

Selain itu, mengamankan objek wisata yang ada di wilayah Polres Agam, melakukan patroli dan lainnya.

"Kita juga menempatkan anggota di daerah rawan longsor," katanya.

Pada pengamanan ini, Polres Agam melakukan kerjasama dengan Satpol PP Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Perhubungan Agam.

Dengan cara itu, pihaknya berharap arus lalu lintas akan normal dan pengguna jalan tidak terganggu dengan adanya pohon yang tumbang. (*)