Padang dan Bukittinggi Tak Lagi Jadi Tujuan Utama, Wisatawan Mulai Incar Destinasi Lain

id ASITA, Pariwisata, Sumbar

Padang dan Bukittinggi Tak Lagi Jadi Tujuan Utama, Wisatawan Mulai Incar Destinasi Lain

Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah. (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Barat mengatakan wisatawan yang datang ke provinsi itu sudah tidak terkonsentrasi lagi mengunjungi Kota Padang dan Bukittinggi.

"Biasanya wisatawan nusantara maupun mancanegara terlalu fokus mengunjungi Kota Padang dan Bukittinggi, namun saat ini sudah mulai beralih karena ada beberapa destinasi unggulan yang menarik," kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah di Padang, Jumat (29/12).

Pemerintah Provinsi Sumbar, ujarnya sudah cukup serius menggarap destinasi unggulan lainnya seperti kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan dan Nagari Saribu Rumah Gadang di Solok Selatan.

Selain itu, destinasi unggulan yang diincar turis adalah Kelok Sembilan di Limapuluh Kota, serta Nagari Pariangan di Tanah Datar yang dikenal dengan desa terindah di dunia.

"Banyak dari wisatawan mengaku penasaran dengan destinasi wisata yang tiga itu," ujarnya.

Kemudian ia menyinggung mengenai liburan akhir tahun ini, sejumlah agen wisata membuat paket menarik untuk mengunjungi destinasi selain Kota Padang dan Bukittinggi.

Hal ini untuk mengantisipasi tidak tertampungnya wisatawan di Bukittinggi sekaligus menghindari kenaikan tarif hotel yang tinggi.

"Lima ribu kamar hotel di Kota Padang dan Bukittinggi penuh selama libur natal dan jelang tahun baru," katanya.

Seluruh kamar hotel saat ini penuh dan bisa dikatakan meningkat dari 2016 karena pada tahun lalu masih ada kamar yang kosong, tambahnya.

Banyaknya jumlah pengunjung tersebut, ujarnya berimbas pada melonjaknya tarif hotel dan penginapan di Padang mencapai 20 hingga 30 persen.

Sedangkan Bukittinggi mengalami lonjakan tarif hotel yang jauh lebih tinggi yakni hingga 100 hingga 200 persen. (*)