PMI Gelar Sunatan Massal di Daerah Terisolir Pasaman Barat

id Sunatan Massal

 PMI Gelar Sunatan Massal di Daerah Terisolir Pasaman Barat

Ketua PMI Pasaman Barat, Yunisra Syahiran saat menggelar sunatan massal di daerah terisolir. (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat menggelar sunatan massal gratis bagi sejumlah anak yatim dan anak keluarga miskin di Jorong Kampung Randah Parit, Kecamatan Koto Balingka.

Ketua PMI Pasaman Barat, Yunisra Syahiran memyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kerjasama kegiatan sosial pertama kali yang dilakukan antara PMI dan IDI daerah itu.

Namun meskipun baru pertama kalinya, kerjasama tersebut jelas sangat diharapkan keberlanjutannya mengingat pentingnya arti kegiatan sosial seperti itu bagi masyarakat.

"Ini kali pertama kita lakukan kerjasama antara PMI dan IDI Pasaman Barat dalm kegiatan sosial seperti ini. Kerjasama ini diharapkan berlanjut kedepannya," harapnya.

Menurutnya, PMI Pasaman Barat kedepannya akan memfokuskan penyelenggaraan sunatan massal di daerah terisolir yang adam Mengingat banyaknya permintaan masyarakat dari daerah setempat yang meminta agar sunatan massal gratis didadakan di jorong terisolir.

"Kedepan kita targetkan penyelenggaraan sunatan massal gratis di jorong terisolir. Pelayanan seperti ini sangat dibutuhkan. Semoga PMI Pasaman Barat terus berkiprah demi terlaksananya program sosial kemasyarakatan dan masyarakat miskin dapat terbantu," ujarnya.

Sementara salah seorang orang tua peserta sunatan massal, Eli Nasri (44) menyampaikan ucapan terimakasih kepada PMI dan IDI Pasaman Barat yang telah membantu dalam hal memberikan pelayanan sunat gratis bagi warga setempat.

Kegiatan tersebut, menurutnya sangat diharapkan, sebab keterbatasan ekonomi kadang kala menjadi kendala dalam hal memenuhi kewajiban orang tua pada anak.

"Saya sangat bersyukur dengan adanya sunat massal gratis bagi warga miskin seperti kami. Anak saya seorang yatim. Terima kasih PMI Pasaman Barat yang telah membantu," ujarnya. (*)