Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Puluhan rumah di Kampung Baru Nagari Batahan, Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, direndam banjir setinggi setengah meter akibat meluapnya air Sungai Batang Batahan.
"Benar, air Sungai Batang Batahan kembali meluap sampai ke badan jalan dan merendam puluhan rumah warga yang ada di sekitar sungai itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Try Wahluyo di Simpang Empat, Selasa pagi.
Ia mengatakan bahwa banjir yang melanda Jorong Kampung Baru, Nagari Batahan itu disebabkan hujan lebat yang melanda daerah itu sejak Senin (25/12).
Akibat hujan yang tidak henti-hentinya itu, Senin malam banjir datang tiba-tiba dan merendam rumah warga dengan ketinggian air sekitar setengah meter dan air sampai menutup jalan nasional yang ada di tepi sungai itu.
"Mudah-mudahan banjir cepat surut dan warga beraktivitas kembali seperti biasanya. Namun, warga tetap waspada karena cuaca ekstrem saat ini," ujarnya.
Menurut dia, luapan air Sungai Batang Batahan juga telah terjadi pada bulan Oktober 2017. Puluhan rumah warga ambruk dan hanyut dibawa air.
"Banjir ini merupakan kejadian berulang dalam waktu yang dekat. Solusinya tentu normalisasi sungai yang kewenangannya berada pada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan Sumatera Utara," katanya.
Ia menjelaskan bahwa jalan nasional Ranah Batahan menuju Sumatera Utara terancam putus akibat gerusan dan hantaman air Sungai Batahan.
"Saat ini badan jalan sudah ada yang ambruk karena air sungai langsung menghantam badan jalan. Jika dibiarkan, jalan itu bisa putus," katanya.
Menurut dia, untuk mencegah hantaman air hingga ke jalan, satu-satunya jalan adalah normalisasi atau pengalihan aliran Sungai Batahan.
"Persoalannya adalah Pemkab Pasaman Barat tidak memiliki kewenangan untuk melakukan normalisasi. Yang berwenang adalah Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan Sumut," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sering berkoordinasi dengan BWS Sumatera II agar segera melakukan normalisasi Sungai Batahan. Bahkan, tim BWS Sumatera II telah turun ke lapangan melihat kondisi sungai tersebut.
"Namun, hingga saat ini pengerjaan normalisasi belum juga dimulai. Jika ini terus dibiarkan, bisa-bisa jalan nasional yang menghubungkan Pasaman Barat dengan Sumut bisa putus," katanya.
Ia berharap BWS Sumatera II dapat memperhatikan persoalan ini sehingga tidak ada bencana lain menghantam Ranah Batahan. (*)
Berita Terkait
Pelayanan paspor kembali dibuka di Pasaman Barat
Kamis, 25 April 2024 18:41 Wib
Pemkab Pasaman Barat gandeng Balitbang propinsi pelajari pembuatan gula merah dari sawit
Kamis, 25 April 2024 18:39 Wib
KPU Pasaman Barat buka pendaftaran bagi 55 PPK Pilkada Serentak 2024
Kamis, 25 April 2024 18:37 Wib
Kejati Pasaman Barat memusnahkan barang bukti 31 perkara pidana umum
Kamis, 25 April 2024 9:09 Wib
Kemenkumham Sumbar ikuti diskusi publik Naskah Akademik Ranperda DPRD Pasaman
Rabu, 24 April 2024 19:54 Wib
Kejari Pasaman Barat nilai perkara pencabulan persoalan serius dan harus ada penanganan
Rabu, 24 April 2024 18:14 Wib
Kejaksaan Negeri Pasaman Barat memusnahkan barang bukti 31 perkara pidana umum periode Januari-April 2024 (Video)
Rabu, 24 April 2024 14:24 Wib
KPU Pasaman Barat buka perekrutan petugas ad hoc Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 9:56 Wib