Pemkot Padang Imbau Wisatawan Melaporkan Jika Menemui Masalah Saat Berwisata

id medi iswandi

Pemkot Padang Imbau Wisatawan Melaporkan Jika Menemui Masalah Saat Berwisata

Kepala Disbudpar Kota Padang, Medi Iswandi. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumbar, mengimbau wisatawan untuk melaporkan permasalahan yang terjadi kepada pihak kepolisian selama berwisata di destinasi daerah tersebut.

"Akan kami tindaklanjuti bila ada parkir liar, pemalakan dan kerugian wisatawan lainnya dengan catatan ada laporan, " kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang, Medi Iswandi di Padang, Senin.

Libur panjang seperti natal dan tahun baru diprediksi akan hadir ribuan wisatawan ke Padang, hal ini bisa dimanfaatkan oleh oknum masyarakat.

Aksi premanisme dapat saja terjadi semisal di Pantai Padang seperti meminta tarif parkir lebih tinggi atau pemaksaan minta uang kepada pengunjung.

Di beberapa titik lokasi wisata terdapat pos pelayanan polisi diharapkan wisatawan melaporkan langsung permasalahan kepada pos terdekat.

Pihaknya siap mengganti kerugian wisatawan selama ada surat laporan dari kepolisian.

"Wisatawan juga bisa melaporkan bila ada tempat kuliner atau PKL yang berlaku curang," ujarnya.

Misalnya pedagang yang tidak memasang tarif makan sehingga seenaknya menaikkan harga juga perlu didokumentasikan dan dilaporkan.

Hal lain kata Medi terkait sampah pihaknya juga mengimbau wisatawan dan pedagang untuk disiplin dalam membuang sampah.

Kemudian terkait adanya cuaca ekstrem di Padang, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup sudah menyiagakan petugas pembersih bila sampah dari laut membanjiri pantai.

"Kami prediksi akan ada wisatawan asing dan lokal saat libur natal dan tahun baru, diharapkan warga Padang jaga suasana kondusif," katanya.

Sementara itu salah satu wisatawan asal Pekanbaru, Nofiardi yang mengunjungi Pantai Padang menilai kecurangan yang sering terjadi saat hari libur yakni mahal tarif parkir dan tingginya harga makanan.

Kadang, tambah dia hal ini tidak dipermasalahkan wisatawan karena kebutuhan makan dan minum.

Namun jelas ini mengindikasikan masih rendahnya pengawasan terhadap pedagang tersebut.

Dia berharap wisata di Padang mencontoh yang ada di Jawa atau Riau dengan mengutamakan pelayanan dan kemudahan wisatawan. (*)