Asian Para Games Mulai Disosialisasikan di Bandung

id para games

Asian Para Games Mulai Disosialisasikan di Bandung

Atlet Indonesia Agustinus Tinabela memperlihatkan medali perunggu yang diraihnya pada nomor lari 5.000m . Asean Para Games XI Kuala Lumpur, di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/9). Agustinus Tinabela menyabet medali perunggu kategori T12 dengan catatan waktu 2 menit 12.99 detik. (ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/pd/17.)

Bandung, (Antara Sumbar) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) menyosialisasikan penyelenggaran Asian Para Games 2018 di Trans Studio Mall, Kota Bandung, Jawa Barat, mulai Sabtu hingga Minggu (24/12).

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 Nur Cahyadi mengatakan bahwa pelaksanaan sosialisasi itu secara serentak di 20 titik di 16 kota. Adapun tujuannya untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara.

"Jadi, nantinya pengetahuan masyarakat mengenai APG 2018 makin tinggi, kemudian tertarik untuk mengapresiasi kegiatan ini dengan menyaksikan Iangsung maupun tidak langsung," kata Nur Cahyadi di TSM, Kota Bandung, Sabtu.

Ia menyebutkan sekitar 3.000 atlet penyandang disabilitas dan ofisial dari 43 negara di Asia anggota dari Asian Paralympic Committee akan berlaga selama 8 hari mulai 6 sampai dengan 13 Oktober 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Indonesia ini adalah negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih untuk menyeIenggarakan Asian Para Games, dan kesempatan ini menjadi salah satu implementasi dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas," katanya.

Asian Games 2018, misalnya, sudah memulai beragam aktivitas. Dalam hal ini, INAPGOC juga sudah melakukan beberapa tahap persiapan untuk APG 2018.

Tahapan persiapan yang saat ini tengah berlangsung, seperti perbaikan fasilitas olahraga dan asrama atlet dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di Kemayoran.

"Beberapa renovasi akan dilakukan untuk memenuhi setiap kebutuhan pertandingan yang menyesuaikan dengan kebutuhan para atlet, seperti elevator dan kamar mandi yang dapat mudah diakses oleh kursi roda," katanya. (*)