Rangkaian Prestasi Bukittinggi di HJK ke-233

id #Bukittinggi #Walikota #Ramlan Berprestasi

Rangkaian Prestasi Bukittinggi di HJK ke-233

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menerima penghargaan dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. (ist)

Pada 22 Desember 2017 Kota Bukittinggi, Sumatera Barat berusia 233 tahun. Masa kepemimpinan Wali Kota M Ramlan Nurmatias dan Wakil Wali Kota Irwandi sudah memasuki 22 bulan lamanya.

Dalam kurun masa kepemimpinan pasangan tersebut, kota tujuan wisata itu telah banyak berbenah dalam rangka menciptakan kenyamanan bagi warga setempat dan pengunjung yang datang berwisata.

Salah satu pembuktian di tahun pertama kepemimpinan yaitu diraihnya Piala Adipura pada Juli 2016 sebagai pengakuan dari pemerintah pusat terhadap keberhasilan dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan.

Penghargaan yang dapat diraih kembali setelah penantian 20 tahun menjadi motivasi baru bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan kinerja guna membangun kepercayaan masyarakat pada pemerintah daerah.



Berbagai kebijakan selanjutnya dikeluarkan guna menata dan membenahi kota tersebut seperti penataan parkir, penataan pedagang kaki lima, pemanfaatan fasilitas umum sesuai peruntukannya dan lainnya.

Upaya-upaya penataan terus dilakukan secara bertahap dan menuntut konsistensi dari para pemangku kepentingan hingga daerah itu perlahan mulai mendapat perhitungan dari pemerintah pusat.

Di tahun 2017, 11 penghargaan tingkat nasional berhasil diraih. "11 penghargaan ini sebenarnya adalah cambuk bagaimana selanjutnya lebih baik lagi. Kuncinya adalah kerjasama dan konsisten," kata Wali Kota M Ramlan Nurmatias.

11 perhargaan yang diraih berasal dari berbagai bidang seperti transportasi, kesehatan, perlindungan anak, teknologi informasi, pemerintahan, keagamaan dan hak asasi manusia.

Di bidang transportasi, Piala Wahana Tata Nugraha diraih dalam bidang tertib lalu lintas dan tertib angkutan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan itu pada 31 Januari 2017.

Penghargaan selanjutnya pada 12 Juli 2017 dari Kementerian Kesehatan atas upaya Bukittinggi menyukseskan pembangunan bidang kesehatan. Penghargaan bernama Pastika Parama adalah salah satu penghargaan tertinggi dari Kemenkes.

Penghargaan ketiga pada 22 Juli 2017 sebagai Kota Layak Anak atas komitmen melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan untuk pemenuhan hak-hak anak.

Selanjutnya Piala Adipura yang diraih pada 2016 dapat dipertahan di bulan Agustus 2017. Di samping Adipura, wali kota juga membawa pulang anugerah Nirwasita Tantra yang masuk dalam tiga besar wali kota se-Indonesia yang dinilai berhasil memimpin pengelolaan lingkungan hidup di daerah.

Di bidang keagamaan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan pengakuan terhadap wali kota di bulan yang sama dalam mendukung kebangkitan zakat dengan mengalokasikan APBD bagi Baznas Bukittinggi.



Berselang dua bulan tepatnya pada 2 Oktober 2017, giliran penghargaan bidang pemerintahan diraih yaitu Upakarya Wanua Nugraha berkat pembinaan kelurahan terbaik nasional.

Penghargaan lain menyusul di raih yaitu Swasti Saba Wiwerda yaitu penghargaan sebagai Kota Sehat 2017, opini Wajar Tanpa Pengecualian 2017 dalam penyajian laporan keuangan 2016, Kota Peduli Hak Asasi Manusia 2017, dan yang teranyar Anugerah Kota Cerdas 2017.

Penghargaan-penghargaan lain juga berhasil diraih baik secara individu, kelompok maupun sekolah di tingkat nasional dan propinsi.

"Penghargaan-penghargaan ini bukti bahwa kerja keras bersama dan konsistensi pasti membuahkan hasil. HJK menjadi momen mengevaluasi kinerja dan memperbaikinya ke arah yang lebih baik," kata wali kota.

Jelang 2018, pemerintah daerah telah menyiapkan rencana agar Bukittinggi tumbuh menjadi daerah yang bisa menjamin kenyamanan bagi warga dan wisatawan yang datang berkunjung.



Ia sebutkan, anggaran mencapai Rp400 miliar disiapkan untuk menata dan membangun fasilitas umum yang lebih baik di antaranya rumah sakit umum daerah (RSUD), pembangunan pedestrian Jam gadang, persiapan pembangunan pertokoan Pasar Ateh, dan pembangunan ruang terbuka hijau.

"Semua penataan ini membutuhkan waktu, kerja keras, komitmen dan kesabaran. Kami harap masyarakat ikut serta mendukung rencana pemerintah agar Bukittinggi makin berkembang dan dilirik sebagai kota bersejarah tujuan wisata yang nyaman," ujarnya.