Solok Selatan Peringati Bela Negara di Tugu PDRI

id TUGU PDRI

Solok Selatan Peringati Bela Negara di Tugu PDRI

Upacara bela negara di tugu PDRI Solok Selatan. (ANTARA SUMBAR/Humas Setda Solok Selatan)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menggelar upacara peringatan hari bela negara ke 69 di tugu Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ( PDRI) Bidar Alam, Selasa (19/12).

Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Solok Selatan Fidel Efendi, di Padang Aro, mengatakan, pada momen bela negara seluruh element di Indonesia harus meningkatkan kecintaan pada NKRI.

"Sebagai rakyat Indonesia kita harus menyatukan kekuatan untuk menghadapi ancaman yang datang dari dalam berupa perpecahan maupun dari luar," katanya.

Menurutnya bela negara bukan hanya menghimpun kekuatan semata tapi juga menjaga hak milik berupa kekayaan alam yang dimiliki.

Peringatan Hari Bela Negara di Solok Selatan rencananya dipusatkan di Bukit Sangkar Puyuh tetapi karena ada proyek yang masih berjalan maka dialihkan di tugu PDRI.

Peringatan Bela Negara di Bidar Alam sebagai Inspektur upacara Mayor Infanteri I Nyoman dan Perwira upacara Kapten Infantri Betrimeldi dan Komndan Kapten Infantri Nadaek.

Pidato Presiden RI yang dibacakan Mayor I Nyoman mengatakan, Sejarah juga telah mencatat bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya untuk membela negara dalam bentuk yang lain.

Hal ini pernah dilakukan oleh Mr. Safruddin Negara Kesatuan Republik lndonesia dengan membentuk PDRI di Sumatera Barat.

"Nilaik heroik tersebut yang perlu terus kita aktualisasikan melalui berbagai karya nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.

Tokoh PDRI di Bidar Alam Hasan (92) berharap, generasi muda untuk terus belajar demi kemajuan bangsa.

"Zaman sekarang sudah enak tidak susah seperti dulu lagi kalau bisa yang muda-muda tuntutlah ilmu untuk kemajuan bangsa dan negara," katanya.

Hasan merupakan satu-satunya pria pelaku langsung PDRI di bidar Alam Solok Selatan, Sumatera Barat yang masih hidup.

Selain dirinya masih ada sepuluh orang lagi perempuan pelaku langsung PDRI yang masih hidup. (*)