Warga Tiku Terancam Abrasi, Harapkan Groin

id ABRASI

Warga Tiku Terancam Abrasi, Harapkan Groin

Kondisi pantai di Muaro Putih, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, tergerus abrasi pantai akibat gelombang pasang melanda daerah itu, Senin (18/12). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Warga Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat berharap pemerintah pusat untuk membangun "groin" atau pengaman pantai sepanjang 20 meter untuk melindungi rumah mereka dari abrasi pantai.

Tokoh Masyarakat Tiku Lima Jorong, Kasiri (52) di Lubukbasung, Senin (18/12), mengatakan pembangunan pengaman pantai ini sangat dibutuhkan dalam melindungi daerah itu dari abrasi pantai.

"Pembangunan pengaman pantai sangat mendesak karena setiap tahun daerah pantai tergerus abrasi akibat gelombang pasang sekitar 50 meter," ujarnya.

Apabila kondisi ini tidak diatasi dalam waktu dekat, maka beberapa tahun ke depan Jorong Muaro Putih yang merupakan pusat pemerintahan Nagari Tiku Lima Jorong akan habis tergerus abrasi pantai akibat gelombang pasang melanda daerah itu.

Saat ini, sekitar 300 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik warga Muaro Putih tergerus abrasi pantai.

Abrasi pantai pertama kali terjadi pada 2004 yang mengakibatkan 84 kepala keluarga di daerah itu direlokasi ke daerah yang lebih aman dengan jarak sekitar dua kilometer.

Namun daerah itu masih dilanda abrasi sampai 2017, sehingga jarak permukiman warga dari pantai hanya tinggal sekitar 500 meter dari jarak semula sekitar dua kilometer.

"Abrasi setiap tahun terjadi apabila angin kencang melanda daerah itu," tambahnya.

Wali Nagari Tiku Lima Jorong, Bagindo Rosman menambahkan pihaknya telah mengusulkan pembangunan pengaman pantai sepanjang 20 meter ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V.

Namun pada tahun ini, pembangunan tersebut tidak disetujui di Muaro Putih.

"Pada tahun depan kita kembali mengusulkan pembangunan pengaman pantai ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan kita setiap tahun mengajukan pengamanan pantai," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam, Ofrizon mengatakan, Pemkab Agam memperoleh bantuan sebesar Rp80 miliar dari Balai Wilayah Sungai Sumatera V untuk membangun pengaman pantai di Ujung Labuah pada 2017.

"Saat ini pembangunan sedang berjalan dan pembangunan pengaman pantai ini berdasarkan usulan dari Pemkab Agam ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V, setelah daerah itu dilanda abrasi pantai beberapa tahun lalu," katanya.

Sebelumnya Balai Wilayah Sungai Sumatera V juga telah membangun groin di lokasi yang sama pada 2015 dan 2016.

Pantai Tiku Kecamatan Tanjungmutiara dengan panjang 43 kilometer merupakan daerah rawan abrasi pantai.

Untuk mengatasi itu, pihaknya terus mengusulkan pembangunan groin ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V.

"Mudah-mudahan pembangunan groin ini berlanjut pada 2018," harapnya. (*)