Tanah Datar Upayakan Agar Pemandu Wisata Bersertifikasi

id Wisatawan

Tanah Datar Upayakan Agar Pemandu Wisata Bersertifikasi

Pengunjung berfoto di komplek Istana Basa Pagaruyuang, Kabupaten Tanah Datar. (ANTARA SUMBAR/Syahrul Rahmat.)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengupayakan agar pemandu wisata yang ada di setiap destinasi wisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di daerah itu bersertifikasi.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tanah Datar, Edi Susanto di Batusangkar, Jumat (15/12) mengatakan sertifikasi tersebut dilakukan untuk menunjang aktivitas pariwisata.

"Beberapa waktu yang lalu kami sudah mengadakan pelatihan bagi pemandu wisata yang ada di Pokdarwis dalam rangka menambah pengetahuan mereka dalam memandu pengunjung," katanya.

Ia menyebutkan pihaknya bersama para pemandu wisata juga sudah melakukan pembicaraan untuk membentuk organisasi khusus pemandu wisata di daerah Tanah Datar.

"Setelah ini kita akan mengupayakan agar pemandu wisata di Pokdarwis tersebut dapat disertifikasi oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)," ujarnya.

Ia menambahkan selain bagi pemandu wisata, seluruh Pokdarwis yang ada di daerah tersebut juga sudah diberi pembekalan dalam mengelola kelompok maupun potensi wisata.

Menurutnya masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa pengelolaan pariwisata tidak hanya dari pemerintah, akan tetapi juga bisa dari masyarakat dan akan langsung berdampak pada pelaku pariwisata.

"Mereka dipandu untuk menyiapkan perangkat hukum, jika pada destinasi wisata ada pungutan, berarti harus ada peraturan nagari yang mengaturnya," katanya.

Sebelumnya Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumbar, Budiman mengatakan untuk meningkatkan pelayanan terhadap tamu maka pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata telah melakukan pelatihan dalam bidang bahasa.

Menurutnya pemandu wisata tidak hanya menguasai Bahasa Inggris, serta pihaknya juga mendorong agar para pemandu wisata dapat meningkatkan kemampuan secara otodidak. (*)