Produksi Cabai Sumbar Lampaui Target, Siapkan 500 Penampung Antisipasi Harga Jatuh

id Maswal Noor

Produksi Cabai Sumbar Lampaui Target, Siapkan 500 Penampung Antisipasi Harga Jatuh

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan perkebunan Sumbar, Maswal Noor. (ist)

Padang, (Antara Sumbar) - Produksi cabai merah di Sumatera Barat periode Januari hingga awal Desember 2017 mencapai 94.336 ton, dengan areal tanam seluas 7.932 hektare dan sudah melampaui target tahun ini yakni 82.392 ton.

"Areal tanam komoditas cabai merah itu tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumbar," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan perkebunan Sumbar Maswal Noor di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan produksi cabai tersebut di antaranya Kabupaten Agam 21.647 ton areal tanam 2.120 hektare, Kabupaten Solok 20.859 ton luas tanam 1.498 hektare, Limapuluh Kota 18.385 ton areal tanam 719 hektare.

Selanjutnya Kabupaten Tanah Datar 13.714 ton dengan areal tanam 1.847 hektare, Solok Selatan 8.183 ton dengan luas tanam 478 hektare, Pesisir Selatan 3.195 ton areal tanam 194 hektare.

"Produksi tersebut sudah melebihi target 2017 sebanyak 11.944 ton," katanya.

Untuk mengantisipasi jatuhnya harga cabai dengan banyaknya produksi, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan segera bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pendistribusian cabai merah.

"Sudah dibicarakan dengan pihak swasta, ada 500 anggota yang siap menampung cabai dari daerah sentra, agar kesejahteraan petani cabai turut meningkat," katanya.

Kebutuhan konsumsi cabai merah di Sumbar yakni 30.000 ton per tahun, dengan jumlah penduduk yang lebih kurang lima juta jiwa kebutuhan perorang per kapita/tahun hanya enam kilogram.

"Meskipun cabai Sumbar sudah surplus, namun pada waktu terstentu harga cabai tetap tinggi karena sebagian besar produksi cabai Sumbar dibawa ke luar daerah," ujar Maswal.

Selain itu untuk mencapai target dan memperlancar proses produksi, pihaknya memberikan bantuan berupa tangki-tangki penampungan air, alat dan mesin pertanian, perbaikan irigasi dan sebagainya.

Lalu melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap para petani, terutama dalam hal pola penanaman cabai, seperti pengaturan musim tanam agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno meminta bupati dan wali kota mempelopori pengembangan cabai di pekarangan rumah masyarakat sebagai salah satu solusi mengatasi kelangkaan stok dalam rangka menekan laju inflasi.

"Saya minta kepala daerah membantu siapkan bibit, bagikan 10 sampai 20 batang untuk ditanam di pekarangan masyarakat, jika semua kabupaten kota melakukan akan mencegah terjadinya kelangkaan cabai," katanya. (*)