Jakarta, (Antara Sumbar) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia meluncurkan buku 50 tahun Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengenang sejarah perjalanan perhimpunan tersebut dan menentukan langkah-langkah ke depan bagi perkembangan organisasi itu.
"Buku tersebut juga mengulas sentralitas dan persatuan ASEAN serta peran strategisnya dalam menjaga stabilitas regional," kata Direktur Jenderal Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kementerian Luar Negeri, Siswo Pramono, di Jakarta, Kamis.
Artikel dalam buku tersebut ditulis oleh para ahli dari setiap anggota negara ASEAN dengan gagasan-gagasan pribadi yang menyangkut berbagai aspek, kata Siswo Pramono usai peluncuran buku tersebut.
"Buku ini utamanya menyangkut tiga pilar ASEAN, yaitu pilar politik, pilar ekonomi dan pilar sosial budaya," kata Siswo seraya menambahkan, pilar politik ditulis oleh pakar dari Indonesia, pilar ekonomi ditulis oleh ahli dari Singapura dan pilar sosial budaya ditulis oleh ahli dari Filipina.
Buku yang disusun oleh Dirjen BPPK, Dr Siswo Pramono, LL.M, dan Prof. David Price dari Fakultas Hukum, Universitas Charles Darwin, Australia, tersebut ditujukan sebagai salah satu sarana sosialisasi kepada masyarakat umum tentang sejarah dan masa depan ASEAN.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi, mengatakan dalam kata pengantar di buku tersebut salah satu capaian penting yang raih oleh ASEAN selama 50 tahun adalah bahwa organisasi tersebut telah menjadi ekosistem untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Menurut Retno, di bidang ekonomi, ASEAN telah mencapai pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara lebih cepat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia, dan capaian ini perlu memperoleh apresiasi yang tinggi.
Di tahun-tahun mendatang, ASEAN masih akan menghadapi tantangan, kata menteri seraya menambahkan, sementara ASEAN telah membuat kemajuan di bidang ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya, perhimpunan tersebut masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. (*)
Berita Terkait
Kemlu: Tidak ada korban WNI dalam insiden jembatan ambruk Baltimore
Kamis, 28 Maret 2024 9:37 Wib
Kemlu RI: Israel wajib mematuhi keputusan Mahkamah Internasional
Sabtu, 27 Januari 2024 12:11 Wib
KBRI selidiki kemungkinan WNI jadi penumpang pesawat JAL yang terbakar
Selasa, 2 Januari 2024 19:44 Wib
Bantuan obat dan perlengkapan medis dari RI diterima warga Palestina
Rabu, 22 November 2023 10:12 Wib
Kemlu pastikan tak ada korban WNI dalam insiden penembakan di Bangkok
Rabu, 4 Oktober 2023 7:42 Wib
Kemlu: kerja sama ANTARA-ANSA tunjukkan hubungan erat Indonesia-Italia
Sabtu, 13 Mei 2023 11:25 Wib
Kemlu dampingi WNI yang ditangkap atas tuduhan kekerasan seksual
Selasa, 18 April 2023 19:22 Wib
China bersedia bergabung, Forum Lanting di Beijing jadi ajang serukan pembicaraan damai Ukraina
Rabu, 22 Februari 2023 6:30 Wib