"Taste of Padang" Tetap Jargon Wisata Sumbar

id Taste

"Taste of Padang" Tetap Jargon Wisata Sumbar

Ilustrasi tempat wisata Pantai Purus, Kota Padang. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memutuskan tetap menggunakan "Taste of Padang" sebagai merk dagang (branding) pariwisata daerah karena dinilai telah melewati proses penyusunan yang bisa dipertanggungjawabkan serta disepakati dalam rapat paripurna.

"Prosesnya saya rasa sudah benar. Kita tetap gunakan "tagline" itu," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Kamis.

Ia mengatakan itu terkait masih mengambangnya "branding" wisata Sumbar karena penolakan dari sejumlah pihak, padahal telah disepakati 24 November 2017.

Ia mengatakan penolakan terhadap "Taste of Padang" itu harus dipahami dengan bijak, bahwa masyarakat Sumbar memiliki banyak ide yang mungkin lebih bisa diterima banyak pihak.

Pemprov Sumbar menurut dia akan membuka kesempatan untuk menyalurkan ide itu melalui Focus Group Discussion (FGD) yang akan melibatkan semua pihak.

FGD itu menurut dia sedang digodok persiapannya oleh Dinas Pariwisata setempat. Namun menjelang itu, "Taste of Padang" tetap menjadi "branding" wisata Sumbar.

Meski demikian ia mengatakan Pemprov Sumbar tidak akan memaksa kabupaten dan kota untuk menggunakan "branding" itu.

"Kalau mau silahkan gunakan. Kalau tidak berkenan, silahkan juga," kata dia.

Terkait keputusan itu ia meminta semua pihak untuk bisa menghormati dan menghargai, tidak mencaci maki.

"Branding" wisata Sumbar merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Kementerian menggandeng konsultan yang memenangkan tender dengan angka diperkirakan hingga Rp1,6 miliar.

Awalnya konsultan menyampaikan hasil kerjanya yang merumuskan "tagline" Taste of Padang Culture of Minang. Namun dengan beberapa pertimbangan, maka ditetapkan hanya mengambil frasa pertama.

Pertimbangan itu menurutnya terkait masukan dari Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet yang menyampaikan secara budaya dan sejarah, daerah kepulauan itu tidak termasuk Minangkabau. Hingga frasa Culture of Minang tidak dapat disebut telah merepresentasikan 19 kabupaten/kita di Sumbar.

Pendapat itu didukung Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur dan Bupati Solok Gusmal yang mengingatkan bahwa "branding" yang dibuat benar-benar harus merepresentasikan Sumbar secara utuh.

Berdasarkan pertimbangan itu, akhirnya, "branding" wisata Sumbar yang disepakati adalah "Taste of Padang".

Namun hasil kesepakatan itu masih belum bisa memuaskan semua pihak hingga menimbulkan polemik. (*)