Jakarta, (Antara Sumbar) - Rapat Pleno Partai Golkar, Rabu malam, memutuskan menunjuk Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar definitif menggantikan Setya Novanto yang kini tengah menjalani proses hukum atas kasus dugaan korupsi KTP elektronik.
"Rapat Pleno Golkar memutuskan pergantian Ketua Umum pak Setya Novanto ke pak Airlangga Hartarto dan ini sudah definitif," ujar Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid membacakan hasil kesimpulan Rapat Pleno di DPP Golkar, Jakarta, Rabu malam.
Menurut Nurdin, sesuai anggaran dasar dan rumah tangga Golkar, karena Setya Novanto terbelit masalah hukum maka jabatan Ketua Umum dinyatakan lowong. Kemudian Rapat pleno memutuskan menunjuk Airlangga sebagai Ketua Umum baru, sehingga jabatan lowong itu kini sudah terisi kembali.
Sesuai ketentuan, Airlangga akan menjabat ketua umum hingga 2019 sesuai sisa masa jabatan Novanto.
Selanjutnya, DPP Golkar akan menggelar Rapimnas pada 18 Desember 2017 untuk melaporkan hasil Rapat Pleno kepada pimpinan Golkar daerah. Kemudian, pada tanggal 19-20 Desember 2017 Golkar akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa dengan agenda tunggal yakni pengukuhan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Rapat Pleno juga telah menyusun kepanitiaan untuk penyelenggaraan Munaslub tersebut antara lain, Penanggungjawab Idrus Marham, Ketua Panitia Nurdin Halid, Ketua Steering Committee Ibnu Munzir, Ketua Organizing Committee Agus Gumiwang.
"Agenda Munaslub hanya satu yakni pengukuhan pak Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar definitif," jelas Nurdin.
Nurdin mengatakan penunjukkan Airlangga sebagai ketua umum lantaran sebelumnya hanya ada dua bakal calon yang menyatakan keinginannya maju, yakni Airlangga dan Azis Syamsuddin. Namun dalam forum rapat pleno, Azis menyatakan mundur sehingga rapat pleno memutuskan Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar definitif.
Ketua Umum Golkar terpilih Airlangga Hartarto mengatakan Rapat Pleno ini jawaban atas harapan seluruh kader Golkar dari seluruh Indonesia.
Bagi Airlangga Rapat Pleno menunjukkan proses demokrasi di internal Golkar berjalan sesuai tata tertib.
"Golkar mengharapkan dukungan dari semua pihak," ujar Airlangga.
Airlangga juga menegaskan bahwa dukungan Golkar terhadap pemerintah tidak akan berubah hingga 2019. Selain itu Golkar dibawah kepemimpinannya juga konsisten akan mendukung Presiden Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya dalam Pilpres 2019 mendatang.
Airlangga menyatakan tidak ada faksi-faksi di dalam tubuh Golkar. Dia menginginkan seluruh pihak di internal Golkar bahu-membahu menghadapi pilkada, pemilu legislatif dan pilpres.
Sementara itu terkait kasus hukum yang dihadapi Setya Novanto, Airlangga mendoakan Novanto diberikan kekuatan.
"DPP Partai Golkar akan memberikan bantuan yang diperlukan pak Novanto dan keluarga," ujar Airlangga. (*)
Berita Terkait
Nurdin Halid isyaratkan Airlangga terpilih kembali secara aklamasi di Munas Golkar
Rabu, 13 November 2019 9:43 Wib
Nurdin Halid bantah Golkar Sulsel dukung Bamsoet, 24 DPD dukung Airlangga Hartarto
Senin, 8 Juli 2019 9:38 Wib
Nurdin Halid sebut revolusi besar-besaran di tubuh PSSI harus dijalankan
Rabu, 20 Maret 2019 17:27 Wib
Golkar Konsisten Dukung Jokowi Sebagai Capres pada Pemilihan Umum 2019
Senin, 18 Desember 2017 12:36 Wib
Nurdin Halid: Golkar Sumbar Segera Laksanakan Musdalub
Selasa, 23 Agustus 2016 19:53 Wib
Nurdin: Munaslub Golkar Dimajukan 15 Mei 2016
Selasa, 3 Mei 2016 12:46 Wib
Nurdin: Estimasi Biaya Munaslub Golkar Rp66,9 Miliar
Kamis, 28 April 2016 12:00 Wib
Kubu Airlangga Dukung Nurdin Halid Ketua Sc
Minggu, 13 Maret 2016 16:26 Wib