Nagari Sinuruik Pasaman Barat Dinilai Tentang Transparansi Pengelolaan Dana Desa

id DANA DESA

Nagari Sinuruik Pasaman Barat Dinilai Tentang Transparansi Pengelolaan Dana Desa

Bupati Pasaman Barat, Syahiran memberiman sambutan saat tim Provinsi Sumbar menilai Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau tentang transparansi pengelolaan dana desa, Selasa (12/12). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Tim Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melakukan penilaian terhadap Nagari Sinuruik, Kecamatan Talama, Kabupaten Pasaman Barat tentang transparansi pengelolaan dana desa atau nagari itu, Selasa (12/12).

Tim penilai yang diketuai oleh Basril Taher dengan anggota tim penilai terdiri dari Basril Basyar, Eko Yance, Zulnadi, Jayusman Efendi dari PWI Sumbar.

Pemenang nagari yang transparan dan akuntabel tersebut nanti akan diumumkan pada peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari 2018 di Padang dan hadiahnya diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Penilaian tersebut dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional yang di pusatkan di Padang, Sumbar," kata ketua tim penilai, Basril Taher di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan saat ini, kebijakan pemerintah pusat banyak dana mengalir ke desa. Sementara kesiapan aparatur desa belum memadai. Untuk itu diperlukan kesiapan SDM aparatur desa.

Ia menyebutkan saat ini juga sudah ada kerja sama antara kepolisian dengan Kemendagri dalam pengelolaan dana desa.

"Jangan sedikit salah nanti kepala desa sudah diperiksa, tapi dilakukan pembinaan dulu. Sehingga pembangunan itu berkelanjutan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa," katanya.

Menurutnya pengelolaan dana desa sacara transparan dan akuntabel adalah tanggung jawab semua pihak masyarakat. Bukan tanggungjawab presiden saja.

Ia mengakui sekarang Pasaman Barat sudah jauh maju dari tahun 1980-an. Dia mengapresiasi Bupati Syahiran membangun dari pinggiran.

Ia menjelaskan dengan kebijakan baru ini, desa diberi kewenangan dan inovasi mengelola dirinya sendiri tetapi harus bertanggungjawab dan transparan serta akuntabel.

"Tahun 2018 lebih 100 triliun dana untuk desa se-Indonesia, apakah mampu kepala desa dan aparaturnya mengelola. Jangan karena dana banyak ini kepala desa masuk penjara pula," katanya.

Ia menyebutkan metode penilaian dilaksanakan dengan wawancara, dialog dengan masyarakat dan turun ke lapangan menanyai masyarakat dan memeriksa dokumen pengelolaan anggaran dana nagari Sinuruik.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, Syahiran mengucapkan selamat kepada Nagari Sinuruik yang ikut dinilai.

Tahun 2017 Pasaman Barat dapat dana desa Rp76 Miliar dari APBN ditambah APBD dengan jumlah keseluruhan Rp 95 miliar untuk 19 nagari di Pasaman Barat.

"Ini bukti keseriusan dan pemerinah pusat dan daerah untuk membangun nagari," katanya.

Menurutnya dana desa harus transparansi dan keterbukaan, akuntabel serta siap dipertanggungkawabkan. Tepat guna dan manfaatkan dirasakan.

Ia mengatakan dipilihnya Nagari Sinuruik karena dinilai transparan dan terbuka dalam mengelola anggaran. Kegiatannya dilaporkan dalam baliho secara transparan. Nagari Sunuruik bisa jadi contoh bagi nagari lain di Pasaman Barat.

Syahiran berharap nagari Sinuruik dapat nominasi dalam penilaian tingkat provinsi tersebut," harapnya.

Penilaian nagari Sunuruik yang tersebut dihadiri okeh Kepala Dinas Pembeedayaan Masyarakat Nagari Pasaman Barat Etris Dsem, dihadiri Camat Talamau Muspika, Wakil Ketua DPRD Fetris Oktrihardi, dan Walinagari Sinuruik Friantoni beserta jajaran. (*)