Kodim 0308/Pariaman Gelar Donor Darah di Pondok Pesantren Padangpariaman

id Donor Darah

Kodim 0308/Pariaman Gelar Donor Darah di Pondok Pesantren Padangpariaman

Salah seorang petugas Palang Merah Indonesia Markas Kota Pariaman Sumatera Barat mengambil darah salah seorang santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapue Kecamatan VII Koto Kabupaten Padangpariaman, Senin (11/12). (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0308/Pariaman, Sumatera Barat, menggelar aksi sosial donor darah di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapue, Kabupaten Padangpariaman, guna meningkatkan kepedulian orang yang mendalami ilmu agama itu terhadap sesama manusia.

"Dipilihnya pelaksanaan donor darah di pondok pesantren bertujuan untuk mengedukasi santri dan santriwati agar kepeduliannya terhadap sesama manusia meningkat," kata Dandim 0308/Pariaman Letkol Arh Hermawansyah di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapue Kecamatan VII Koto, Senin (11/12).

Ia menjelaskan kepedulian terhadap manusia tersebut tidak memandang latar belakang seseorang, baik dari segi orang itu berasal, suku, bangsa, maupun agama.

Diharapkan dengan adanya kegiatan donor darah di pondok pesantren maka santri dan santriwati ke depannya mau mendonorkan darahnya secara berkala.

Ia menyatakan kegiatan donor darah di pesantren tersebut akan terus dilanjutkan ke sejumlah pesantren lainnya yang ada di daerah itu karena pusat pembelajaran agama Islam itu dapat menjadi tempat kantong darah Palang Merah Indonesia setempat.

"Ini yang pertama kali karena biasanya hanya dilaksanakan di markas Kodim dan nanti akan berlanjut ke pesantren lainnya," katanya.

Ia mengatakan donor darah yang dilakukan di pondok pesantren tersebut sekaligus untuk memperingati Hari Juang Kartika 2017 dan dalam pelaksanaannya juga diikuti oleh Kepolisian Resor Kota Pariaman dan Kabupeten Padangpariaman serta warga setempat.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapue Ali Basar mengatakan kegiatan ini dapat berdampak positif terhadap para santri dan santriwati serta untuk pesantren.

Menurutnya kegiatan tersebut dapat mendorong santri dan santriwati untuk berbuat kebaikan tanpa memandang agama orang penerima darah mereka.

Selain itu, lanjutnya hal tersebut dapat membuktikan bahwa pesantren merupakan tempat pencetak ulama yang menjunjung rasa kemanusian, bukan sarang teroris seperti yang diiisukan.

Ia berharap santri dan santriwati terbiasa untuk berbuat kebaikan serta menjunjung Pancasila dan menjaga NKRI.

Salah seorang santri yang mendonorkan darahnya pada kegiatan tersebut, Afri (19) mengatakan ia baru pertama kali mendonorkan darahnya.

Meski pun santri tersebut sedang melaksanakan puasa sunah dan gugup saat petugas mengambil darahnya namun ia terlihat senang karena dapat membantu orang melalui darah yang didonornya. (*)