Hadapi Natal dan Tahun Baru, Pertamina Gelar OP Elpiji di Riau

id elpiji

Hadapi Natal dan Tahun Baru, Pertamina Gelar OP Elpiji di Riau

(ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

Pekanbaru, (Antara Sumbar) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I telah melaksanakan operasi pasar (OP) elpiji tabung tiga kilogram pada tiga wilayah di Provinsi Riau untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menyambut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

"Kami sudah mulai OP elpiji pada 8 Desember kemarin, dan akan berlangsung hingga 13 Desember," kata General Manager MOR I Pertamina Erry Widiastono, di Pekanbaru, Minggu (10/12).

Erry mengatakan OP ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat akan elpiji tiga kilogram di beberapa wilayah Riau, utamanya jelang libur Natal dan Tahun Baru 2018.

"Sebelumnya hingga Oktober 2017, Pertamina telah melakukan operasi pasar di 38 titik kota dan kabupaten di seluruh Riau," ujarnya pula.

Menurut dia, untuk OP kali ini, Pertamina bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan pemda setempat agar pelaksanaannya tepat sasaran dan benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan.

Erry menyatakan untuk wilayah yang akan jadi sasaran OP elpiji tiga kilogram saat ini ada tiga kabupaten/kota di Riau yang memang betut-betul mengalami masalah dan peningkatan permintaan yakni Pekanbaru, Siak, dan Bengkalis.

"Kegiatan operasi pasar elpiji tiga kilogram diselenggarakan mulai tanggal 8 hingga 13 Desember 2017 pada puluhan titik lokasi pada tiga wilayah utama Provinsi Riau, yaitu Pekanbaru, Siak, dan Bengkalis," ujarnya pula.

Ia merincikan dalam menyelenggarakan OP tersebut, Pertamina akan memberikan tambahan pasokan produk elpiji tiga kilogram sebanyak 6.720 di Pekanbaru, 15.680 tabung untuk Siak, dan 2.800 Bengkalis.

"OP elpiji akan menjual gas tabung melon dengan harga eceran tertinggi masing-masing wilayah, seperti untuk Pekanbaru Rp18.000 per tabung," katanya pula.

Dia berharap OP yang dilakukan Pertamina ini akan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat kurang mampu dan yang berhak menerima elpiji bersubsidi dari pemerintah, sehingga tidak ada lagi kelangkaan. (*)