2018, Komposisi KUR 50 Persen untuk Sektor Produksi

id KUR

2018, Komposisi KUR 50 Persen untuk Sektor Produksi

Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Jakarta, (Antara Sumbar) - Pemerintah akan mengupayakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2018 sebanyak 50 persen dari target sebesar Rp120 triliun bisa dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan di sektor produksi.

"Kita percaya untuk tahun depan bisa dapat 50 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat (8/12).

Darmin mengatakan target sebanyak 50 persen penyaluran KUR kepada sektor produksi bisa tercapai, apalagi hingga akhir November 2017, penyaluran KUR ke sektor produksi telah mencapai 44 persen.

Sektor produksi tersebut, di antaranya sektor perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan, industri, konstruksi, maupun jasa.

"Kita akan membahas lebih dalam dan mendorong KUR untuk peremajaan perkebunan, peternakan dan perikanan," kata Darmin.

Terkait dengan pemberian KUR untuk sektor e-dagang, Darmin mengatakan tidak ada perlakuan khusus, karena pelaku usaha sektor tersebut bisa mendapatkan dari KUR untuk sektor perdagangan.

"Untuk KUR itu, tidak ada yang khusus, sama saja untuk perdagangan, (dengan plafon, red.) bisa sampai Rp500 juta," kata Darmin.

Direktur Kredit Mikro dan Ritel BRI Priyastomo menambahkan pemberian KUR untuk sektor produksi bisa memberikan dampak positif bagi penyediaan lapangan kerja.

Pihaknya bisa memenuhi target penyaluran KUR untuk sektor produksi seperti yang diminta oleh pemerintah.

"Tahun ini kita 41 persen, tahun depan bisa mencapai 50 persen, karena produksi itu 'multiplier effect' lebih banyak buat tenaga kerja dan produksi," ujarnya.

Hingga akhir November 2017, penyaluran KUR dari BRI telah mencapai Rp68,2 triliun atau sekitar 96 persen dari target perseroan sebesar Rp71,2 triliun.

Secara keseluruhan, realisasi KUR hingga akhir November 2017 telah mencapai Rp91,3 triliun atau sekitar 85,6 persen dari target sebesar Rp106,6 triliun. (*)