Produksi Gabah Solok Selatan Mendekati Target

id Panen

Produksi Gabah Solok Selatan Mendekati Target

(ANTARA SUMBAR/Arif Pribadi)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Produksi gabah kering di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, hingga Oktober 2017 mencapai 127.980 ton atau 84,091 persen dari target 152.191 ton.

"Kami optimistis hingga akhir tahun target 152.191 ton tercapai karena periode Oktober datanya belum masuk dan pada Desember 2017 juga banyak panen," kata Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan, Tri Handoyo Gunardi di Padang Aro, Jumat (8/12).

Pemerintah juga sudah banyak menyalurkan bantuan kepada kelompok tani berupa mesin bajak atau traktor tangan, "rice transplanter", "handsprayer".

Selain itu musim hujan di kabupaten itu juga sangat mendukung untuk meningkatkan produksi di akhir tahun.

"Sebanyak 66 orang penyuluh juga terus mendorong masyarakat di lapangan," katanya.

Pihaknya juga melibatkan pengamat hama dan penyakit tanaman untuk meningkatkan produksi.

Untuk target tanam Solok Selatan pada 2017 naik dari 26.690 hektare pada 2016 menjadi 27.773 hektare.

Selain itu, luas panen juga meningkat dari 25.889 hektare pada 2016 menjadi 27.762 hektare di 2017.

Ia menambahkan, proses cetak sawah baru juga bisa menggenjot produksi di akhir tahun.

Cetak sawah baru tahun ini Solok Selatan mendapat jatah 92 hektare di dua lokasi yaitu Padang Limau Sundai Kecamatan Sangir Batang Hari dan Liki Kecamatan Sangir.

Solok Selatan sendiri memiliki Indek Penanaman (IP) 2,7 setiap tahunnya.

Sebetulnya katanya, Solok Selatan dibebankan IP 3,5 pertahun tetapi itu sulit dilaksanakan.

"Petani setelah panen cenderung membiarkan sawahnya kosong dulu beberapa minggu sembari mempersiapkan benih sehingga sulit mencapai IP 3,5," kata dia.

Sementara itu salah seorang petani Nanda (28) mengatakan untuk masa tanam dalam setahun hanya bisa tiga kali dengan dua kali panen itupun sudah dengan benih dengan umur cukup pendek yaitu 100 hari.

"Masyarakat di sini lebih cenderung memakai benih umur lama seperti caredek sehingga hanya bisa tiga kali tanam setahun," katanya.

Untuk musim tanam ketiga kata dia, masa panennya sudah tahun berikutnya. (*)