Jakarta, (Antara Sumbar) - Wakil Ketua MPR-RI Mahyudin menilai tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dapat memprovokasi banyak kalangan sekaligus meningkatkan ketegangan politik di Timur Tengah.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis, Mahyudin saat berada di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan kebijakan Trump itu akan menimbulkan ketidakstabilan di Timur Tengah.
Mahyudin mengharapkan pemerintah Amerika Serikat bisa mempertimbangkan kembali kebijakan itu dengan memperhatikan situasi yang dapat berkembang.
"Bagi Palestina, Yerusalem adalah ibu kota yang abadi. Kalau Israel memindahkan ibu kotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem, tentu bakal menimbulkan pertikaian yang lebih besar," katanya.
Mahyudin mengatakan Indonesia harus menolak pengakuan tersebut agar kisruh di Timur Tengah tidak meningkat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Kota Yerusalem yang disengketakan sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12), sebuah keputusan yang merusak kebijakan puluhan tahun Amerika Serikat, melanggar kesepakatan internasional, dan berisiko menimbulkan gelombang kekerasan baru di Timur Tengah. (*)
Berita Terkait
Prof. Mahyudin Ritonga Guru Besar Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jumat, 15 Desember 2023 21:57 Wib
Mahyudin sebut ada indikasi agen asing masuk ke semua lini kehidupan
Selasa, 5 Februari 2019 14:07 Wib
MPR nilai perpecahan dan korupsi tantangan terbesar bangsa saat ini
Rabu, 12 Desember 2018 13:00 Wib
KPU Padang pastikan undangan memilih telah diantar ke masyarakat
Selasa, 26 Juni 2018 16:08 Wib
KPU: 549.441 surat suara pilkada Padang 2018 selesai dicetak
Kamis, 24 Mei 2018 10:11 Wib
KPU Padang segera cetak 549.441 surat suara pilkada
Selasa, 24 April 2018 17:53 Wib
Kepala daerah ideal tak jadikan rakyat komoditas
Rabu, 11 April 2018 14:47 Wib
MPR: Jangan Terpancing Isu Pecah-Belah Bangsa
Rabu, 20 September 2017 8:58 Wib